Tangis Kader Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir Raih Gelar Doktor di UNJ

Moh Thohirin Hasan (tengah) usai mempertahankan disertasinya dalam sidang Promosi Doktor, Selasa (14/2/2023).Tangis Kader Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir Raih Gelar Doktor di UNJ (Istimewa/PWMU.CO)
Moh Thohirin Hasan (tengah) usai mempertahankan disertasinya dalam sidang Promosi Doktor, Selasa (14/2/2023).Tangis Kader Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir Raih Gelar Doktor di UNJ (Istimewa/PWMU.CO)

Tangis Kader Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir Raih Gelar Doktor di UNJ. Liputan Kontributor PWMU.CO Nely Izzatul

PWMU.CO – Moh Tohirin Hasan, kader Muhammadiyah Ranting Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (14/2/2023)

Hasan berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang Promosi Doktor di Program S3 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana UNJ, yang berlangsung secara luring di Kampus UNJ dan daring melalui Zoom Meeting.

Tohirin Hasan mengangkat judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Integritas terhadap Prilaku Bijak Berwawasan Kependudukan: Studi Kausal Di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Disertasi yang dibimbing Promotor Prof Dr I Made Astra MSi dan Kopromotor Prof Dr I Made Putrawan itu, diuji oleh dua orang penguji internal dan satu penguji eksternal. Penguji internal adalah prof Dr HM Ahman Sya MPd MSc dan Dr Diana Vivanti Sigit MSi, sementara penguji eksternal yaitu Dr Yusriani Sapta Dewi MSi.

Rumuskan Perilaku Bijak Berwawasan Kependudukan

Dalam presentasinya, Hasan menjelaskan, yang melatarbelakangi penelitian tersebut adalah pendudukan dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik yang sangat unik. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan memiliki konsekuensi pada penyediaan bahan makanan, sandang, dan lain-lain, yang mau tidak mau berkaitan dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan.

“Daya dukung dan daya tampung lingkungan yang tidak lagi ideal tentu tidak bisa menjamin kualitas hidup penduduk yang ada di atasnya. Oleh karena itu, dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs) memberikan perhatian yang lebih pada persoalan-persoalan lingkungan. Jauh sebelum agenda itu dirumuskan, tentu saja para pakar banyak berdebat, berdiskusi dan merumuskan kaitan antara penduduk dan lingkungan,” papar Ketua IMM Komisariat Universitas Negeri Malang (IM) Tahun 2003 ini.

Dia menjelaskan, pola pembangunan tidak selayaknya hanya memperhatikan dimensi ekonomi, tapi juga harus memperhatikan dimensi lingkungan dan kependudukan. Oleh karena itu, menurutnya, aspek ini perlu diperhatikan, karena pertumbuhan penduduk yang tinggi itu, sebagian menjadi pelestari, namun tidak sedikit justru malah menjadi perusak dan tidak berpikir tentang keberlanjutan.

“Oleh karena itu, perlu ada revolusi perilaku, agar ada perubahan perilaku di tengah masyarakat kita. Pendidikan sampai hari ini masih menyimpan kekuatan sebagai alat untuk mengubah perilaku lewat proses, discovery, persoalan-persoalan lingkungan dan kependudukan untuk kemudian menemukan solusinya. Maka saya merumuskan bagaimana menggali informasi mengenai perilaku bijak berwawasan kependudukan bersama variable-variable yang memengaruhinya,” jelas Hasan.

Ucapan Selamat dari Kepala Pusdiklat Kependudukan dan KB BKKBN

Kepala Pusdiklat Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN, Dr Lalu Makrippudin MSi mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan testimoni dan memberikan ucapan selamat. Lalu Makrippudin mengaku turut berbahagia, akhirnya Tohirin Hasan bisa mencapai garis finish dengan pencapaian gelar doktor ini.

“Jalan-jalan ke Kota Bogor, jangan lupa membeli talas. Selamat kepada Pak Hasan atas gelar doktor, semoga menambah kompetensi dalam tugas,” ucapnya dengan berpantun.

Selain ucapan selamat, Lalu Makrippudin juga menyampaikan terima kasih kepada program pascasarjana UNJ yang telah memberi kesempatan kepada salah satu pegawainya untuk belajar di kampus ini. Dia berharap, pencapaian gelar doktor yang diraih Tohirin Hasan ini bisa menjadi pemantik atau penyemangat bagi teman-teman di Pusdiklat khususnya, dan BKKBN umumnya.

“Semoga Pak Tohirin Hasan bisa menambah kontribusinya berupa pikiran-pikiran inovatif, karena kami merasa topik disertasi yang telah diujikan tadi sangat relevan, terutama akhir-akhir ini kami mendapatkan tugas untuk menangani stunting, ini memang harus kita cegah dan kita tangani,” tandasnya.

“Terima kasih kepada UNJ telah memberikan kesempatan kepada ASN kami untuk belajar dan tentu kami berharap ke depan UNJ semakin maju, semakin jaya, sehingga menjadi kebanggaan kita semua,” imbuh Lalu Makrippudin.

Karangan bunga dari Menko PMK Muhadjir Effendy, Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta Mukhaer Pakkanna dan Ketua PP Aisyiah Rohimi Zamzam (Istimewa/PWMU.CO)

Ucapana Terima Kasih

Di sesi akhir, saat pidato penganugerahan gelar doktor, suasana nampak haru. Tohirin Hasan tidak kuasa menahan air matanya ketika menyampaikan sambutan. Sedikit demi sedikit dia tercekat sambil berusaha mengusap air mata.

“Alhamdulillah saya bersyukur hari ini. Banyak sekali orang yang berjasa sehingga saya bisa berhasil sampai tahap ini. Maka izinkan saya menyebut semampu yang saya sebut, karena tidak bisa saya sebutkan semuanya,” kata alumnus Magister Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo sp OG (K) , senior dan rekan-rekan di BKKBN.

Selain itu, Hasan juga berterima kasih kepada Ketua Aisyiyah Dr Rohimi Zamzam yang juga alumni UNJ, Direktur Pascasarjana UMS yang juga Ketua Korwil Fokal IMM Jateng Farid Wajdi PhD, Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta Dr Mukhaer Pakkana SE MM, Rektor UIN Salatiga Prof Dr Zakiyuddin MAg, Ayahanda Muhammadiyah, Ibunda Aisyiyah dan kader-kader IMM di seluruh Indonesia.

“Terima kasih kepada banyak sekali yang membantu saya menyelesaikan disertasi ini. Di atas itu semua, tentu saja saya berterima kasih kepada pertama ibunda saya, yang kedua ibunda saya, dan ketiga ibunda saya, beserta ayah saya,” ucapnya kembali menahan tangis.

“Yang berkat beliau berdua lah sehingga saya bisa tumbuh, yang semoga tidak terlalu mengecewakan. Juga terima kasih kepada istri tercinta dan kedua buah hati kami,” imbuh suami Lilik Luthfiyah Afriani ini sambil menyeka air mata. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version