FGM Pandaan Pemantapan Metode Tajdied

FGM Pandaan saat mengikuti Pengajian Pemantapan Tajdied (Luqman Wahyudi/PWMU.CO)
FGM Pandaan saat mengikuti Pengajian Pemantapan Tajdied (Luqman Wahyudi/PWMU.CO)

FGM Pandaan Pemantapan Metode Tajdied, Liputan Luqman Wahyudi, Kontributor PWMU.CO Pasuruan

PWMU.CO – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur menggelar pengajian pemantapan metode tajdied, Sabtu (25/2/2023). Kegiatan ini mendatangkan Tim Tajdied Center Surabaya.

Dalam pengajian rutin setiap akhir bulan ini, dimulai pukul 08.00 sampai pukul 10.30 WIB. Acara bertempat di Masjid Al-Jauharah, Perguruan Muhammadiyah Pandaan Jalan Pahlawan Sunaryo No.256 Kutorejo, Pandaan.

Pengajian kali ini mengambil tema Pemantapan Baca al-Quran dengan Metode Tajdied. Kegiatan diikuti seluruh dewan guru dan karyawan yang tergabung dalam FGM Pandaan, yakni dari SDM 3 Pandaan, SMPM 3 Pandaan, SMAM 3 Pandaan, dan SMKM 1 Pandaan.

Metode Tajdied ini sudah digunakan oleh siswa-siswi SD, SMP, SMA dan SMK Muhammadiyah di Pandaan. Pemateri Tim Tajdied Center Surabaya, Misbahul Munir mengawali pengajian dengan pertanyaan mengapa kita pakai metode Tajdied?

Keunggulan Metode Tajdid

Menurutnya ada beberapa keunggulan metode tajdied, di antaranya adalah menggunakan metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) murni dan Mnemonic dalam bentuk kata kunci sehingga akan mempercepat bisa baca al-Quran.

“Metode Tajdied juga menggunakan standart penulisan al-Quran versi internasional Rasm Ustmani sehingga tidak hanya digunakan di Indonesia tetapi bisa dipakai oleh umat Islam sedunia. Dan yang paling penting adalah, Tajdied merupakan metode asli persyarikatan Muhammadiyah,” tandasnya.

Selanjutnya, Ustadz Anang, panggilan akrabnya menjelaskan, metode Tajdied dalam praktiknya menggunakan irama lagu Hijaz, sehingga diharapkan nantinya TPA/TPQ/Madin/Sekolah yang memakai metode Tajdied punya ciri khas tersendiri dan membedakan dengan yang lain.

“Kuncinya semakin sering anak-anak memakai irama Hijaz, maka akan semakin terbiasa, kuncinya adalah di pembiasaan,” katanya.

Sementara itu, Ustadzah Silvia, yang merupakan anggota Tim Tajdied menambahkan, sekarang banyak sekolah yang mendesain sekolahnya menjadi Qur’anic School. Apabila ingin sekolahnya menjadi sekolah Qur’ani, maka yang pertama harus punya komitmen, bahwa semua guru harus ikut andil di dalamnya.

“Yang kedua dipadukan ke dalam kurikulum sekolah dengan tujuan pencapaian target akan cepat tercapai. Ketiga diadakan Training Tajdied bagi para pengajar sehingga memiliki kemampuan mengajar yang baik dan bersyahadah. Yang keempat menggunakan kurikulum Tajdied dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal,” katanya. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version