Salah Kaprah Fastabiqul Khairat

Salah Kaprah Fastabiqul Khairat dijelaskan Ustadz Yunan Daris Sastriawan; Liputan Achib Irmawati, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
Bingkisan para jamaah Kajian Ahad Pagi PCA Tanggulangin Sidoarjo (Achib Irmawati/PWMU.CO), Salah Kaprah Fastabiqul Khairat

Salah Kaprah Fastabiqul Khairat dijelaskan Ustadz Yunan Daris Sastriawan; Liputan Achib Irmawati, kontributor PWMU.CO Malang.

PWMU.CO – Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tanggulangin menggelar Kajian Ahad Pagi spesial edisi bulan Ramadhan di Masjid Al Khusna Putat, Tanggulangin, Sidoarjo, Ahad (9/4/23).

Kegiatan tiap pekan ketiga kali ini mendatangkan Ustadz Yunan Daris Sastriawan, Pimpinan Pesantren Imam Buchori (PIB), Kebonsari, Candi, Sidoarjo.

Salah Kaprah

Dalam tausiahnya, Ustadz Yunan menyampaikan ayat fastabiqul khairat, berlomba-lombalah dalam kebaikan. “Ini bukan tentang perlombaan dunia, tapi perlombaan dunia akhirat,” ujarnya.

Jika perlombaan dunia, kata dia, maka harus ada yang menang dan kalah. “Tapi fastabiqul khairat, tidak akan mungkin merendahkan kebaikan orang lain,” paparnya.

Ustadz Yunan melanjutkan, kebaikan tidak melulu soal banyak sedikit atau besar kecilnya. Dalam al-Quran Surat al-Zalzalah ayat 7 Allah SWT mengatakan, kebaikan sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya.

“Buk.. siapa yang merasa dosanya sudah diampuni oleh Allah di Bulan Ramadhan?” tanya Ustadz Yunan Daris kepada jamaah. Bahkan para sahabat, lanjut dia, setelah berlalu bulan Ramadhan, berangan-angan, apakah amalnya sudah diterima dan dosanya sudah diampuni.

Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, ucapan yang sering kita dengar saat hari raya bukan sekadar ucapan. Tapi juga doa dan harapan. “Semoga amal kita diterima oleh Allah, kembali dalam keadaan suci dan mendapat kemenangan,” jelasnya.

Tukar Bingkisan

Kajian Ahad Pagi rutin dilaksanakan Pimpinan Cabang Aisyiyah Tanggulangin secara bergilir dari masjid ke masjid di Kecamatan Tanggulangin. Meskipun sempat terhenti saat pandemi, semangat jamaah untuk datang ke kajian terus bertambah.

Ainur Watin, Ketua Majelis Tabligh PCA Tanggulangin menyampaikan harapan, dari kajian Ahad Pagi, ada pencerahan setiap pekan. Semua warga Aisyiyah bisa tercerahkan. “Sehingga dalam beramal shalih, kita punya dasar yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah,” ujarnya.  

Kajian dihadiri ratusan jamaah Aisyiyah se-Kecamatan Tanggulangin. Kajian pekan ini ada yang berbeda. Biasanya, bingkisan saat pulang disediakan panitia atau donatur setempat. Kali ini, Kajian Ahad Pagi meriah dengan tukar kado antar jamaah.

Masing-masing jamaah yang datang membawa bingkisan terbaiknya untuk dibagikan lagi nanti saat pulang. Gagasan ini diinisasi Ustadz Yunan Daris, saat menjadi pemateri Kajian Ahad Pagi.

Ainur Watin melanjutkan, untuk jamaah tidak diwajibkan membawa bingkisan dari rumah, yang tidak membawa juga tidak apa-apa, tetap boleh ikut kajian. “Kalau mau bawa dobel juga dipersilakan,” katanya sambil tersenyum. (*)

Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version