Sinopsis Film: Saat Buya Hamka Menolak Lamaran Poligami

Buya hamka yang diperankan Vino G. Bastian saat dipenjara Orde Lama (Mohammad Nurfatoni/PWMU.C))

Sinopsis Film: Saat Buya Hamka Menolak Lamaran Poligami; Oleh Mohammad Nurfatoni dari Gala Premiere film Buya Hamka di Cinepolis City of Tomorrow (Cito) Surabaya, Ahad (9/4/2023).

PWMU.CO – Menyaksikan film Buya Hamka ibarat membaca biografi Haji Abdul Malik Karim Amrullah alias Hamka. Perjalanan hidupnya yang ditampilkan lewat gambar-gambar apik, dengan setting suasana dan properti seperti masanya—juga pemakaian dialek asli Minang—membawa penonton seolah hidup bersama Hamka. 

Film yang diproduksi Falcon Pictures dan Star Vision dengan biaya Rp 70 miliar ini tak hanya menampilkan Hamka sebagai sosok suami, ayah, dan anak bagi keluarganya, tetapi juga sebagai tokoh multiperan. Film yang disutradarai Fajar Bustomi ini berhasil menggambarkan Hamka sebagai sosok ulama, aktivis Muhammadiyah, sastrawan, wartawan, dan pejuang.

Film dibuka dengan adegan mengharukan saat Hamka yang berada dalam tahanan Orde Lama dijenguk sang istri, Siti Raham dan ketiga anaknya. Siti Raham yang oleh Hamka dipanggil Ummi membawakan gulai kepala ikan kakap kesukaannya.

Di sini muncul adegan mengharukan. Melihat masakan ini, air mata Hamka menetes. Tapi Ummi memintanya agar jangan menangis agar air mata tak menetes di gulai. Sebab cita rasa asin dalam gulainya sudah pas. Buya Hamka mengatakan, air mata adalah garam kehidupan.

Dengan makeup prostektif yang menghabiskan biaya Rp 3 miliar, Vino G. Bastian mampu menampilkan Hamka di usia tuanya saat dipenjara itu. Demikian juga Laudya Cynthia Bella yang memerankan Ummi.

Adegan Hamka muda saat mengajar di Muhammadiyah Makassar. Sinopsis Film: Saat Buya Hamka Menolak Lamaran Poligami (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

Ditawari Poligami

Dari penjara, adegan flasback ke masa muda Hamka dan Siti Raham di tahun 1933 saat keduanya bersama anak-anak yang masik kecil tinggal di Makasar. Di masa ini Hamka menjadi guru dan ketua Muhammadiyah. Kepada murid-muridnya, Hamka menyampaikan pentingnya menuntut ilmu. Hamka juga mengajarkan tauhid dan islam yang moderat.

Karisma Hamka sebagai guru memikat hati seorang bapak. Dengan membawa anak gadisnya bernama Ola, dia menghadap Hamka. Dia meminta agar anaknya dinikahi Hamka sebagai istri kedua.

Di sinilah muncul adegan yang berhasil membikin penonton tertawa. Untuk menghindari permintaan itu Hamka buru-buru minta izin meninggalkan sekolah dengan alasan ada suatu keperluan. Kepada muridnya, dia berpesan untuk mengambilkan tasnya yang dia tinggal di ruangan.

Tapi tiba-tiba Ola yang keluar dan membawa tas itu. Tentu saja Hamka kaget. Ekspresinya lucu. Penonton pun gerr. Ketemu Hamka, Ola mempertegas permintaan ayahnya agar Hamka menikahinya. Tetapi Hamka menolak secara halus. Ola bertanya apakah dia tidak cantik? Hamka menjawab, bukan. Ola yang diperankan Yoriko Angeline menguatkan keinginannya dimadu dengan menyebut surat an-Nisa ayat 3. 

Hamka mengatakan, ayat itu ada lanjutannya. Untuk melakukan poligami syaratnya harus adil. Dan Hamka takut tak bisa berbuat adil. Penjelasan Hamka membuat Ola sadar. Dia mengurungkan niatnya untuk dipoligami. Lalu memilih melanjutkan sekolah agar bisa menjadi guru, seperti Hamka.

Adegan itu terjadi saat Hamka dan keluarganya hendak meninggalkan Makassar menuju Medan. Warga melepas kepergian itu, termasuk Ola dan ibunya. Sang ibu mengatakan jika nasihat Hamka membuat mereka sadar dan mengurungkan niat dipoligami. Mendengar percakapan itu Ummi terlihat cemburu. Dia mengatakan, jika calon istri yang cantik itu akan menjadi guru. Hamka hanya tersenyum. 

Adegan berlanjut saat Hamka meninggalkan Makassar menuju kehidupan baru sebagai pejuang pers di Medan. Selengkapnya saksikan di film yang akan diputar di bioskop mulai 20 April 2023 ini (*)

Exit mobile version