25 Tahun Terpisah, Reuni Ini Mempertemukan Alumni STIT Muhammadiyah Bojonegoro

Lulusan STIT Muhammadiyah Bojonegoro 1998, Senin (1/5/2023) 25 Tahun Terpisah, Reuni Ini Mempertemukan Alumni STIT Muhammadiyah Bojonegoro (Gondo Waluyo/PWMU.CO).

25 Tahun Terpisah, Reuni Ini Mempertemukan Alumni STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Liputan Gondo Waloyo

PWMU.CO – Sejak diwisuda pada tahun 1998, lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bojonegoro ini nyaris tidak pernah saling ketemu. Mereka terpencar ke tempat. Selain sebagian besar ada di kawasan Kecamatan di Bojonegoro, mereka berada jauh ke Lamongan, Blora, dan Purwodadi.

Tapi momen Syawal 1444 ini, para mantan mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro yang masuk kuliah tahun 1994 ituu disatukan dalam acara  reuni yang bertema Makin Kompak di Desa Nglarangan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, Senin (1/5/2023).

Kegiatan reuni yang digelar di rumah Koirul Liumah SAg MPdi ini dihadiri puluhan alumni bersama keluarga. Tampak rasa haru saat mereka bertemu. Karena ada banyak perubahan sejak terpisahkan 25 tahun yang lalu. Sebagian tampak masih muda. 

Ibu Wiwik, panggilan akrab Koirul Likumah, terlihat sumringah dan ramah menyambut tamu. Raut kebahagiaan tak bisa dipungkiri. “Maklum rindu,” kata alumnus S2 Universitas Muhammadiyah Surabaya yang kini guru ASN di SDN II Nglarangan Kanor ini.

Sedangkan Nawawi SAg yang akrab disapa Gus Wi, justru kelihatan muda dibanding wajah saat kuliah dulu. “Gus! Kowe kok malah unyu-unyu. Tambah enom,” celetuk Anwar SAg, yang kini menjadi pegawai pencatatan nikah (PPN) alias modin di Pejok  Kepohbaru.

Kene kok seneng guyon, sambang masjid yo sambang konco-konco,” timpal Gus Wi yang asli Kalianyar Kapas Bojonegoro ini, mengungkapkan resep awet mudanya.

Hikmah Silaturahmi

Moh. Khozin MPdi mengupas tentang hikmah silaturahmi dengan mengutip hadits, “Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diperluas rezekinya hendaknya menyambung silaturahmi.”

“Semoga tetap terjalin hubungan kita yang 25 tahun pernah kuliah bersama di STIT Muhammadiyah Bojonegoro,” kata Kepala Sekolah SMPN 2 Baureno yang alumnus S2 Universitas Muhammadiyah Surabaya 2012 ini.

Acara diakhiri dengan ramah tamah dan menikmati sayur garangasem  blonceng, makanan khas Bojonegoro. Dibahas pula rencana reuni tahun depan yang diputuskan di rumah Makhtum SAg di Sugihwaras. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version