Berjuang di IPM seperti Memilih Jalan Cinta

Berjuang di IPM Seperti Memilih Jalan Cinta. PC IPM Sidayu foto bersama dengan anggota PD IPM Gresik, Sabtu (29/4/2023) (Muzakki/PWMU.CO)
Berjuang di IPM Seperti Memilih Jalan Cinta. PC IPM Sidayu foto bersama dengan anggota PD IPM Gresik, Sabtu (29/4/2023) (Muzakki/PWMU.CO)

Berjuang di IPM seperti Memilih Jalan Cinta. Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik, Chilmiyati

PWMU.CO – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Sidayu, Gresik, Jawa Timur mengadakan kegiatan halalbihalal, Sabtu (29/4/23).

Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Ranting IPM Se-Cabang Sidayu, yaitu PR IPM MTs, SMAM, SMP, MAM, dan Ranting Desa Golokan. Hadir dalam acara ini Ketua Bidang Advokasi dan Ketua Bidang Perkaderan PD IPM Gresik.

Kegiatan dilaksanakan di Mushala Al-Hikmah MTS Muhammadiyah 4 Sidayu. Acara berlangsung mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.00 WIB. Agenda utama yang dilakukan adalah halal bihalal dan konsolidasi organisasi PC IPM Sidayu.

Memilih Jalan Cinta dan Selendang Dakwah

Ketua Bidang Perkaderan PD IPM Gresik, Krisna Bakhtiar, memberikan motivasi kepada seluruh kader IPM, bahwa di IPM tidak boleh hanya ikut-ikutan saja, melainkan harus menjadi kader yang progresif.

“Di IPM, kader progresif disebut sebagai para pejuang. Para pejuang organisasi di IPM itu saya kiaskan seperti memilih jalan cinta,” katanya.

Dia menegaskan, kader IPM agar jangan merasa rugi ketika mengikuti kegiatan di IPM. Karena hal itu harus dijalani penuh dengan cinta, hati yang ikhlas, dan pengorbanan.

“Baik pengorbanan berupa waktu, kesempatan, atau kesenangan. Teman-teman tidak salah memilih, itulah yang dimaksud dengan memilih jalan cinta”, ungkapnya.

Krisna mengatakan, kiasan lain yang dia berikan bagi para pejuang di IPM adalah sebagai selendang dakwah.

“Karena semua kegiatan, semua hobi di sini bisa menjadi sarana dakwah. Misalnya, hobi travelling, konsumsi, balapan, dan lain sebagainya,” kata Krisna.

Dia juga mengatakan, suatu saat mental para kader akan terbukti ketika di dunia kuliah, atau dunia kerja, sebab sudah terlatih selama di IPM.

“Mulai sekarang, tentukan sendiri mau menjadi kader progresif atau ikut-ikutan. Yang dapat menentukan adalah diri kalian sendiri”, tandasnya.

“Demi jiwa yang sempurna ciptaanNya, di dalamnya terdapat potensi taqwa. Tinggal kalian pilih dan cari lingkungan atau teman yang baik, sehingga kalian bisa menjadi kader yang progresif. Kader IPM yang menemukan jalan cinta untuk masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.

Berjuang di IPM Lewat Jalur Advokasi

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi PD IPM Gresik, Muhammad Iqbal Syah Alam mengatakan, dirinya bersedia membantu berbagai permasalahan seluruh anak IPM di Sidayu.

“Saya siap merangkul teman-teman ketika memiliki masalah, menerima curhatan teman-teman baik dari cabang, ranting, maupun sekolah,” ucapnya.

Dia mengatakan, PC IPM Sidayu bisa menjadi tim advokasi juga, sebab ini bidang baru yang menjadi sarana belajar untuk menerima curhatan para kader.

Dia juga menambahkan, PD IPM Gresik dan PC IPM Sidayu merencanakan akan bergabung mengadakan sayembara advokasi dari daerah tengah, utara, dan selatan. Tinggal menentukan tempat dan waktu kegiatan berlangsung.

“Realisasi hasil rapat PD IPM Gresik bahwa pada tanggal 19 Mei 2023 rencananya akan membahas masalah kenakalan remaja secara online. Untuk itu, kami meminta kepada teman-teman bisa mantau, ikut menjadi wadah atau membantu dan saling bermanfaat untuk sesama,” harapnya.

Ketua Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) PC IPM Sidayu, Muhammad Aditiya Prakoso mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini dalam rangka menyamakan tujuan untuk mewujudkan IPM Sidayu progresif.

“Semoga dalam kegiatan ini bisa mengubah kader-kader se-Cabang Sidayu untuk lebih melek dengan isu-isu pelajar saat ini,” ungkapnya.

Sementara itu, sambutan tuan rumah diwakili oleh Guru MTs Muhammadiyah 4 Sidayu Andy Surahman. Dia mengatakan, fungsi silaturahim dan kumpul-kumpul dalam berorganisasi sangat bermanfaat dalam memunculkan ide-ide baru.

“Selain itu, dapat menjaga kekompakan antar teman. Sebagai pelajar Muhammadiyah harus lebih banyak mendengar dan melihat sebab dengan ilmu yang didapatkan akan bermanfaat,” ucapnya. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version