Puisi Ibu Ini Membuat Siswa Berlian School Menangis

Rey Rosyaila Roxanne Rosyadi, Aqila Askha Rizaldy, Afiqa Yunda Azzara dan Siena Fauziah Ghaisani Timor saat membacakan puisi Ibu (Firly/PWMU.CO)

Puisi Ibu Ini Membuat Siswa Berlian School Menangis, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Viki Safitri

PWMU.CO – Milad SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik diperingati, Selasa (9/5/23). Sekolah yang dikenal dengan Sekolah Sehat Nasional ini akan genap berusia 14 tahun.

Milad kali ini mengusung tema Metaphoria (Metamorphosa Euphoria). Kepala SD Berlian School Fauzuddin Ahmad SPd mengatakan Milad ke-14 ini merupakan momentum Berlian School untuk bermetamorfosis menjadi lebih baik.

“Metamorfosis seperti yang dialami oleh kupu-kupu. Yang awalnya seekor ulat yang rakus dan merugikan petani berubah menjadi hewan yang indah yaitu kupu-kupu,” tuturnya.

Perubahan menjadi lebih baik ini harus diikutsertakan dengan kegembiraan atau Euphoria. Euphoria terlihat dari berbagai macam praacara milad yang diselenggarakan sebelum acara puncak.  Berbagai tampilan dari perwakilan level kelas dan OST Berlian School ikut memeriahkan acara pramilad ke-14, Jumat (5/5/2023).

“Mulai dari tampilan senam ceria,  tari tradisional, menyanyi, musikalisasi puisi, tarjim hingga story telling.”

Tidak hanya sekadar menampilkan, mereka juga dinilai untuk dipilih menjadi yang terbaik. Tampilan terbaik inilah yang akan menjadi pengisi acara puncak Milad pada 9 Mei 2023 di Atrium Icon Mall.

Tampilan Puisi

Siswa kelas III Singapura Siti Salma Naura Izzatunnisa, meneteskan air mata saat menyaksikan tampilan puisi yang dibawakan kelas IV. Sambil mengusap air matanya, Salma mengatakan teringat dengan bundanya.

“Puisinya bikin terharu ingat sama bunda,” tuturnya saat diwawancari PWMU.CO

Rey Rosyaila Roxanne Rosyadi, Aqila Askha Rizaldy, Afiqa Yunda Azzara, dan Siena Fauziah Ghaisani Timor membacakan puisi secara apik hingga membuat salah satu penonton manangis.

Wali kelas IV Al Jazari Agnes Yulita Sari, sekaligus mengatakan anak-anak hanya sempat berlatih tiga kali, selebihnya mereka berlatih sendiri di rumah.

“Meskipun waktu latihan yang singkat, tidak menyurutkan semangat mereka untuk menampilkan yang terbaik,” tutur pelatih puisi ini.

Aqila Sskha mengaku bersyukur, tidak sia-sia ternyata ada yang terharu saat mendengar puisi yang kita bacakan.

Menurut Aqila bagian tersulit saat membacakan puisi adalah mengatur ekspresi dan mimik wajah. Dia mengatakan sempat malu saat ditunjuk gurunya untuk membacakan puisi.

Pengumuman yang ditunggu-tunggu. Penampilan mereka terpilih menjadi salah satu pengisi acara puncak Milad Berlian School.

“Senang sekali, semoga bisa menampilkan yang terbaik di acara puncak,” tuturnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version