Tadabur Alam PRA Gading Kasri Sambut Tahun Baru 1445

Peserta Tadabur Alam PRA Gading Kasri (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tadabur Alam digelar Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Gading Kasri Kota Malang Rabu, 19 Juli 2023 yang bertepatan tanggal 1 Muharam 1445. Kegiatan ini bertempat di Kebun Raya Purwodadi Kabupaten Pasuruan. 

Ketua PRA Gading Kasri Kota Malang Hj Lilik Chalimatul Munawarah menyampaikan ada pertemuan dan kajian yang secara rutin dilaksanakan di rantingnya. 

“Ada sekira 50 orang jamaah yang hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan dari rumah ke rumah,” ujarnya. 

Dan pada waktu tertentu secara berkala, sambungnya, sengaja kami adakan di luar, khususnya di alam terbuka. Hal ini dimaksudkan, selain syiar kegiatan dakwah Aisyiyah kepada masyarakat yang lebih luas, juga memberikan kesempatan kepada jamaahnya agar dapat rekreasi bersama-sama. 

“Ya bisa digunakan untuk lebih memperkuat silaturahmi dan keakraban jamaah,”  imbuh Lilik yang juga karyawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Dia menjelaskan, kegiatan kali ini sengaja dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Hijriah 1445 dengan harapan dapat mengambil hikmah dari peringatan ini. 

Baca sambungan di halaman 2: Makna Hijrah

M. Arief Luqman Hakim menyampaikan materi (Istimewa/PWMU.CO)

Makna Hijrah

Narasumber M. Arief Luqman Hakim SAg MPd, dalam tausiahnya menyampaikan permukaan tahun Hijriah dihitung dari peristiwa hijarahnya Rasulullah SAW. “Karena peristiwa ini memiliki makna yang sangat strategis dalam sejarah dakwah Rasulullah,” katanya. 

Dia menjelaskan, dalam hijrah ini ada nilai pemeliharaan akidah dan semangat memperjuangkan dakwah Islam agar lebih berkembang. “Semangat ini yang hendaknya dimiliki oleh warga Aisyiyah dalam berdakwah memperjuangkan cita-citanya,” pesannya.

Dalam kesempatan yang sama, PRA Gading Kasri juga menyerahkan santunan kepada 10 anak dari keluarga yatim dan tidak mampu. 

Menurut Lilik Chalimatul, gerakan al-Ma’un ini sudah lama dilaksanakan dalam bentuk anak asuh yang dibiayai pendidikannya oleh donatur yang dihimpun dari Aisyiyah. “Kami ingin meneladani apa yang dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan,” kata dia. (*)

Penulis Luqman Hakim Editor Mohammad Nurfatoni

Anak yatim yang menerima suntan (Istimewa/PWMU.CO)
Exit mobile version