Ketua PWM Jatim Buka Suara soal Kriteria Pemimpin Nasional

Ketua PWM Jatim Sukadiono (Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ketua PWM Jatim buka suara tentang kepemimpinan nasional. Menurut Dr dr Sukadiono MM pemimpin harus beriman dan bertakwa. Sebab itu menjadi syarat keberkahan suatu bangsa, yang akan dibukakan oleh Allah SWT dari langit dan bumi.

Statemen ini dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Sukadiono saat memberikan sambutan pembukaan kegiatan Capacity Building Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor) gelombang kedua yang diikuti perwakilan PDM se-Jawa Timur

Acara yang berlangsung di Grand Whiz Hotel, Trawas, Mojokerto, Sabtu (12/08/2023) ini dihadiri oleh Menko PMK Muhadjir Effendy.

Mengutip surat al-A’raf ayat 96, Sukadiono menjelaskan sebuah bangsa yang ingin dibukakan berkah Allah dari langit dan bumi, mensyaratkan penduduknya harus beriman dan bertakwa.

“Semua mestinya diawali dari pemimpinya yang harus beriman dan bertakwa terlebih dahulu,”jelasnya.

Maka memilih pemimpin yang memiliki kualifikasi mesti didahulukan. “Calon pemimpin bangsa yang memiliki kualifikasi iman dan takwa serta hadir di acara ini adalah Prof Muhadjir Effendy,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan peserta.

Muhajir dipandang oleh Sukafiono tidak hanya memenuhi persyaratan sebagai calon wakil presiden, bahkan memiliki kapasitas lebih dari seorang cawapres.

Sukadiono (kiri) bersama Muhadjir Effendy (kedua dari kiri). (Moh. Ernam/PWMU.CO)

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu, juga menyampaikan terkait persoalan kebangsaan, yang dinilainya sudah sangat mengkhawatirkan dan sudah menjadi krisis kemanusiaan.

Menurutnya krisis yang terjadi, seperti degradasi moral, disparitas pendapatan dan pendididikan, serta destruksi sumber daya alam.

Sukadiono mencontohkan, pada persoalan disparitas pendapatan, di mana ada seorang konglomerat yang pendapatannya setara dengan jutaan penduduk yang lain.

Tentu berbagai macam kondisi tersebut membutuhkan pemimpin yang mampu menjaga amanat. “Rasa-rasanya tidak ada lagi yang lain, selain Pak Muhadjir,” ungkapnya. (*)

Penulis Muh. Isa Ansori Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version