Perempuan Bisa Bermain Politik Cantik seperti di Zaman Firaun

PCA Sekaran 2022-2027 yang dikukuhkann (Mustain Masdar/PWMU.CO)

PWMU.CO – Perempuan bisa bermain politik cantik seperti di masa Firaun disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan Hj Diyana Mufidati SAg SPd.  

Dia menyampaikan hal itu dalam acara pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sekaran periode 2022-2027. Acara berlangsung  di Halaman Gedung MIM 03 Jugo, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat Pon (25/8/2023).

Diyana menyampaikan kader-kader perempuan Muhammadiyah diharapkan bisa bisa terjun ke dunia politik dengan bermain cantik. Alumnus SMP Muhammadiyah 4 Pangkatrejo Maduran inu lalu mengangkat kisah tiga perempuan hebat di sekitar Musa kecil ketika menghadapi kezaliman Firaun yang membunuh semua bayi laki-laki. 

Ketiga perempuan tersebut, ibunda Musa (Yukabad), kakak perempuan Musa (Miryam), dan Asiyah istri Firaun. “Mereka telah memainkan politik cantik dan berhasil ‘menyusup’ ke istana untuk menyelamatkan bayi Musa,” kata Diyana.

Endingnya, Musa akhirnya berhasil menumbangkan pemimpin superzalim, kafir, dan mengklaim sebagai tuhan. “Jadi, peran perempuan tidak bisa diremehkan. Oleh karena itu mari kita bisa bermain cantik di semua peran-peran yang kita geluti,” pesannya.

Baca sambungan di halaman 2: Muhammadiyah Rumah Besar

Muhammadiyah Rumah Besar

Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodiqin MPd dalam amanahnya, mengingatkan betapa pentingnya menjadi orang Muhammadiyah, menjadi seorang Muslim yang selamat akidahnya, benar ibadahnya dan mulia akhlaknya. Salimul akidah, shahehul ibadah, dan akhlakul karimah

Untuk itu dia mengajak mengkaji kembali pandangan keislaman, meneguhkan tauhid, dan ideologi bermuhammadiyah. Juga mempelajari kumpulan Himpunan Putusan Tarjih (HPT), Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhamamdiyah, serta Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. 

“Dari HPT ini dituntunkan cara beribadah warga Muhammadiyah yang benar menurut contoh dan tuntunan Rasulullah SAW,” ujarnya.

Lebih lanjut dia berpesan agar kita menyebarkan dan menyosialisasikan Risalah Islam Berkemajuan. Mereformasi pembinaan dan pengaderan baik secara struktural maupun secara kultural. Shodiqin kemudian berkisah pengaderan Nabi Ibrahim pada Nabi Ismail, Nabi Zakaria dan Nabi Yahya, juga Nabi Khaidir bersama Nabi Musa. 

“Kemudian, segera melakukan diaspora kader dalam kehidupan nyata, bukan muluk dan pandai di tataran seminar dan teori, tetapi praktiknya tidak ada,” ujarnya. 

“Muhammadiyah adalah rumah besar kita. Maka, siapapun kader dengan kapasitasnya, yang mau menjadi politisi, ulama, teknokrat, birokrakrat, dan lain sebagainya, silakan! Setelah itu kembali ke rumah besar kita yang penuh kedamaian, persaudaraan dan persatuan serta kehangatan,” pesan dia.  

Dia juga berpesan pentingnya membangun ekonomi dan pusat-pusat keunggulan. Maka PDM Lamongan melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat terus memperdayakan petani dengan melihat potensi di daerah-daerah. 

Selain pertanian di bidang padi, juga mengembangkan beraneka ragam buah. Membuat pupuk nonkimia, membimbing pedagang kaki lima, khususnya penjual makanan dan lain sebagainya.      

Menutup amanahnya, dia bertutur: “Mari terus berbuat kebaikan karena apa yang kita perbuat hari ini kelak akan meninggalkan atsar atau jejak. Jejak baik atau buruk akan diingat orang sesudah kita meninggal. Semoga kita semua akan meninggalkan jejak yang baik untuk anak cucu kita, generasi penerus perjuangan Muhammadiyah.” (*)

Penulis Mustain Masdar Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version