Tiga Hal yang Wajib Dimiliki Guru Muhammadiyah

Tiga hal yang wajib dimiliki dan ditingkatkan oleh para guru Muhammadiyah, disampaikan Sekretaris PWA Jawa Timur Nur Mukarromah.
Nur Mukaromah saat menyampaikan amanah dalam pelatihan di Sdamada (Ernam/PWMU.CO), Tiga hal yang wajib dimiliki guru Muhammadiyah

PWMU.CO – Tiga hal yang wajib dimiliki dan ditingkatkan oleh para guru Muhammadiyah, disampaikan Sekretaris PWA Jawa Timur Nur Mukaromah.

Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Nur Mukaromah menyampaikan amanah dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas untuk Modelling Kesiapan Kerja Orang Muda Disabilitas, Kemitraan Indonesia dengan Australia menuju Masyarakat inklusif. Kegiatan berlangsung di Aula SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Sdamada), Senin (11/9/23).

Dalam mukaddimah amanahnya, Nur Mukaromah mengatakan, sudah kewajiban seorang guru, apalagi guru sekolah luar biasa (SLB) harus memiliki ekstra kesabaran dan ketelatenan. “Harus mengikuti banyak kegiatan dalam rangka menambah ilmu dan pengetahuan,” ujarnya.

Menurutnya, guru tidak boleh lelah untuk meningkatkan kapasitas, apalagi guru SLB. Untuk meningkatkan kapasitas keilmuan, setiap kegiatan yang mendukung harus diikuti. “Sebagai guru harus selalu meningkatkan setidaknya tiga hal dan ini sifatnya wajib,” tegas pengajar UM Surabaya tersebut.

Pertama, kata dia, meningkatkan dinamika pembelajaran yang mengikuti zaman. Sebagai guru tidak boleh ketinggalan zaman, harus terus mengikuti perubahan.

Kedua, meningkatkan keterampilan. Seorang guru harus bisa dikuti ilmunya, diikuti keterampilannya, yang harus bisa diakses setiap waktu. “Ilmu pengetahuan itu bisa seni. Kehadiran anak yang berbeda itu harus kita latih. Jika kita punya seni yang baik, kita bisa melatih anak setiap saat. Apalagi sekarang zaman digital,” lanjut perempuan dari Porong, Sidoarjo.

Ketiga adalah atitude atau etika. Seorang guru sebagai panutan yang akan diikuti. Jadi guru harus memberikan contoh atitude atau etika kepada seluruh siswa. “Jika tiga hal di atas bisa kita mengiplementasikan,  maka menjadi bisa menjadi habit, sebuah kebiasaan yang jadi karakter dan teladan,” jelasnya.

Diikuti 45 Peserta

Nurul Fajriyah, panitia penyelenggara dari Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) PWA Jawa Timur, mengatakan, pelatihan berlangsung dua hari yakni Senin-Selasa (11-12/9/23). Kegiatan diikuti 45 peserta dengan tujuan utama untuk peningkatan kapasitas Guru SLB di Kabupaten Sidoarjo, yakni dalam memberikan pembelajaran di kelas.

“Juga untuk menyiapkan rencana pembelajaran yang akan dilakukan di SLB sesuai dengan modul yang telah diajarkan,” imbuh Wakil Ketua MKS PWA Jatim itu.

Pelatihan itu juga menghadirkan fasilitator dari MKS Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah. Kegiatan yang dilakukan meliputi game, diskusi, kerja kelompok, dan penugasan terarah. “Selain esensi pelatihan harus dapat, peserta juga harus senang agar pelatihan tidak membosankan,” tambah Bu Nurul, sapaan akrabnya.

Peserta pelatihan berasal dari guru SLB Aisyiyah Krian, SLB Aisyiyah Porong, SLB Aisyiyah Tulangan, guru SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo, serta MKS PDA Sidoarjo. Hadir juga dari Majelis Paudasmen PDA Sidoarjo, Majelis Ekonomi PWA Jawa Timur, PDA Sidoarjo, PCA Krian, PCA Porong, dan PCA Tulangan.

“Kami berharap sekolah Aisyiyah dan Muhammadiyah memiliki kemampuan lebih dalam memberikan pelayanan kepada siswa difabel,” pungkas Nurul.

Penulis Ernam. Editor Darul Setiawan.

Exit mobile version