Menjadi Bagian Muhammadiyah Harus Siap Berada di Sini

Menjadi bagian Muhammadiyah harus siap berada di sebuah sistem. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh MSi.
Dr Hidayatulloh MSi saat mengisi Kajian Ahad Pagi IV PCM Candi (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Menjadi bagian Muhammadiyah harus siap berada di sebuah sistem. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh MSi.

Pria yang juga Rektor Umsida itu mengatakan hal tersebut dalam Kajian Ahad Pagi IV Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Candi, Ahad (24/9/23).

Kajian dengan tema “Etos Ber-Muhammadiyah” itu digelar di Masjid Al Hidayah Perum Puspa Garden Kedungkendo Candi, Sidoarjo.

Muhammadiyah Itu Gerakan

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu menjelaskan bahwasannya di Muhammadiyah penuh dengan aturan yang harus dilaksanakan.

“Di Muhammadiyah, ada pimpinan persyarikatan, unsur pembantu pimpinan, majelis dan lembaga. Maka kalau kita menyatakan sebagai bagian dari Muhammadiyah, pastikan kita ini berada dalam sebuah sistem,” ungkapnya.

Agar sistem itu kuat, tegak, maka harus ditopang dengan keteraturan, supaya teratur, maka di Muhammadiyah banyak aturan.

“Maka bapak ibu yang ada di ranting, cabang, daerah, wilayah, di pusat harus memperhatikan, supaya kita teratur, supaya sistem kita ini tegak. Kalau kita mengikuti aturan apa yang kita cita-citakan akan terwujud,” jelasnya.

Lebih lanjut Hidayatulloh menanyakan apa kita cukup berorganisasi saja, lalu dijelaskan bahwa tidak cukup berorganisasi saja. “Maka dibutuhkan gerakan, namanya gerakan ya harus bergerak terus, tidak boleh mengaku orang Muhammadiyah tetapi tidak melakukan apa-apa,” tuturnya.

Baru dilantik kok tidur, bagi yang baru mendapatkan SK. SK itu bukan untuk bangga-banggaan, tetapi sebagai simbol amanah.

“Ciri gerakan yaitu dinamis, pastikan dinamika yang terjadi melahirkan perubahan. Percuma saja kalau kita grubyak-grubyuk ke utara-selatan tetapi tidak melahirkan perubahan,” paparnya.

Perubahan yang diharapkan Muhammadiyah yaitu perubahan ke depan, harus semakin maju, harus semakin meningkat. “Dari segi kuantitas jumlah peserta kajian semakin meningkat, dari segi kualitas, jamaah semakin tercerahkan, semakin punya optimisme dalam hidup,” tuturnya.

Inti Organisasi itu Manajemen

Pak Dayat, sapaannya, menjelaskan bahwa agama Islam merupakan agama kemajuan, “Gerakan Muhammadiyah ada empat dimensi, gerakan Islam, gerakan dakwah, menyampaikan kepada orang lain, gerakan tajdid pembaharuan, dan gerakan pencerahan,” terangnya.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam itu mempunyai rumusan, Muhammadiyah memandang bahwa Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan, untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang tercerahkan.

“Umat Islam itu harus maju, apalagi warga Muhammadiyah. Kebaikan di Muhammadiyah yaitu kebaikan yang serba utama, yang melahirkan keunggulan, kalau mengembangkan Muhammadiyah tidak boleh tanggung, harus selalu optimal,” jelasnya.

Lebih lanjut Hidayatulloh menjelaskan bahwa Inti organisasi yaitu pada manajemen, bagaimana Muhammadiyah Candi bisa berkembang yaitu tata kelolanya harus baik, intinya yaitu pada kepemimpinan.

“Inti dari kepemimpinan yaitu komunikasi, inti komunikasi yaitu suasana hati, kalau hatinya enak, komunikasinya lancar,” tuturnya.

Hidayatulloh menganologikan dengan suami istri komunikasi akan baik jika suasana hatinya baik, pimpinan cabang dan pimpinan ranting komunikasinya akan enak jika suasana hatinya juga baik.

Penulis Mahyuddin. Editor Darul Setiawan.

Exit mobile version