Purnawiyata SMK Mutia Ngoro, Rektor Umsida: Ada Rumus Pembawa Kesuksesan

Dr Hidayatulloh MSi, Rektor Umsida berikan sambutan dalam acara purnawiyata SMK Mutia Ngoro (Rani Syahda/PWMU.CO)

PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi menceritakan rumus fisika yang mampu membawa diri kita menuju kesuksesan di Purnawiyata SMK Muhammadiyah 3 Mojokerto (SMK Mutia Ngoro), Rabu (12/6/2024).

Hidayatulloh meyakini bahwa peningkatan sebuah institusi atau organisasi tergantung sebagaimana usaha yang telah dilakukan oleh pemimpin dan anggotanya.

Dalam sambutannya, dia mengutip surat Ar- Rad ayat 11 yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.”

“Maka, kalau kita punya mimpi dan mau melakukan usaha dengan sungguh-sungguh , pasti orang-orang itu akan berhasil,” jelasnya..

“SMK mutia itu dulu belum seperti sekarang, tapi beliau (kepala sekolah) membaca ayat ini, kemudian berusaha bagaimana cara melakukan sesuatu untuk membongkar kondisi yang terpuruk itu menjadi lebih baik. Kata kuncinya di dalam surat itu adalah usaha,” tambahnya.

Di dalam rumus fisika, sambung dia, usaha sama dengan gaya dikalikan jarak atau perpindahan.

“Gaya itu ada gaya dorong, ada gaya tarik, ada gaya tekan. Saya sangat yakin pak kepala sekolah itu setiap hari mendorong menarik dan menekan semua orang yang ada di Mutia termasuk dirinya sendiri,” ujar kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) periode 2006-2014 itu. 

Selain berhasil memimpin Umsida hingga membawa peningkatan yang cukup signifikan, dia juga telah menorehkan sejarah kesuksesannya dalam memimpin.

“Sebuah usaha itu harus dilakukan hingga membawa sebuah perpindahan jarak dari terbelakang menjadi berkembang pesat,” terang Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.

Namun, terkait pembahasan itu, Hidayatulloh mengaku seringkali mendengar para pimpinan institusi mengeluh tentang kondisi institusi yang dipimpinnya yang belum juga berkembang, padahal mereka merasa telah berusaha dengan maksimal.

Dengan tegas ia mengakatan, “Mohon maaf, pak, buk, panjenengan belum berusaha, panjenengan itu baru bergaya,” tuturnya.

“Boleh saja seseorang itu bergaya tapi harus dipastikan kalau bergayanya itu juga mampu mendorong hingga membawanya menuju kemajuan,” sambungnya.

Selanjutnya dalam menentukan seberapa keras usaha yang diperlukan untuk membawa diri menuju kesuksesan, dia menjelaskan rumus fisika yang kedua, yaitu rumus kecepatan sama dengan jarak dibagi waktu.

“Kalau saat ini masih di level 2, lalu ingin menuju level 9, pertanyaannya berapa lama anda ingin mencapai hal itu? Jika ingin mencapai dengan waktu 3 tahun maka masukkan dalam rumus tadi jarak dibagi waktu, maka ketemu kecepatannya yang harus anda lakukan,” paparnya.

“Maknanya, apa yang kita lakukan hari ini tidak boleh sama dengan kemarin, kita harus melipat gandakan kecepatan kita di dalam mengembangkan untuk mencapai cita-cita kita bersama dan saya melihat hal itu di dalam SMK Mutia,” sambungnya.

Dia melanjutkan, usaha dalam mengembangkan sekolah salah satunya adalah memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan hingga membawa pada kepuasan pelanggan karena sebuah sekolah harus berhasil memberikan transfer of knowledge, transfer of competency, sekaligus transfer of value kepada siswanya.

Di hadapan para wali murid, Hidayatulloh menilai bahwa yang membedakan SMK Mutia dengan yang lainnya adalah nilai kepada anak didiknya. 

“SMK Mutia mampu memberikan value kepada anak didiknya, mulai dari attitude dan lain sebagainya. Sehingga hal ini mampu memberikan kepuasan kepada siswa maupun wali siswanya,” pungkasnya.

Penulis Rani Syahda, Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun

Exit mobile version