Studi Tiru ke SMAM X Surabaya, Bukan Belajar tapi Belanja Ilmu

Studi Tiru ke SMAM X Surabaya, Bukan Belajar tapi Belanja Ilmu; Liputan Avita Diah Ayu Atalia, Kontributor PWMU.CO

PWMU.CO – Studi Tiru di SMAM X Surabaya ternyata bukan belajar melainkan belanja ilmu. “Kami menyebutnya bukan belajar di sini, akan tetapi belanja Ilmu.” 

Hal tersebut disampaikan Pengawas SMP Muhammadiyah (SMPM) 2 Ponorogo, Dra Nurlaela Djajuli MPd saat mengikuti Studi Tiru Pendidikan Inklusi bersama rombongan SMPM 2 di SMA Muhammadiyah (SMAM) X Surabaya, Selasa (26/9/23).

Menurutnya apa yang telah disiapkan SMAM X kepada rombongan benar-benar sangat memberi manfaat, sehingga ia menyebutkan apa saja yang telah didapatkan sebagai belanjaan. 

“Insyaallah belanjaan hari ini di SMAM X sudah kami kemas dengan baik sehingga nanti sepulang dari sini bisa kami buka belanjaan tersebut dan bagi sesuai kecakapan masing-masing,” ujarnya saat memberikan tanggapan usai pelaksanaan diskusi bersama masing-masing bidang kompetensi.

Kepala Sekolah SMAM X, Ir Sudarusman memang banyak berbagi informasi mengenai sekolahnya, mulai dari sejarah pendiriannya, bagaimana sistem pendidikan yang berlaku di sana, dan beberapa gerakan yang telah ia lakukan sehingga membuat sekolah menjadi semaju ini.

“Kita memang berbeda, ketika sistem nasional menggunakan kurikulum berbasis terbatas, kami menerapkan kurikulum kompetensi berbasis luas, di mana pendidikan mengikuti passion dan keahlian siswanya,” ungkapnya.

Ia pun memaparkan ada sepuluh program unggulan yang harus dipilih dan diikuti siswa di antaranya Talent Executive, Kelas Olahraga, Sunday School, Fashahah Balaghah Qur’an, Passion Home Schooling, Program Khusus Inklusi, E-Learning, E-Library, Pesantren MBA SMAM X, Perfomance Training Center, dan Center Psikologi. Ia pun berharap SMPM 2 bisa menerapkan hal tersebut di sekolah.

“Tidak semua sekaligus. Ya paling tidak lima atau berapa dulu, perlahan-lahan asal ada hasilnya,” harapnya.

Baca sambungan di halaman 2: Lingkaran-Lingkaran Diskusi

Dipandu guru SMAM X, rombongan SMPM 2 Ponorogo mulai berkeliling melihat gedung layanan disabilitas (Istimewa/PWMU.CO)

Lingkaran-Lingkaran Diskusi

Berlangsung unik dan menarik, Sudarusman pun lalu meminta rombongan agar berkumpul sesuai dengan kompetensi dan bidang masing-masing untuk sharing informasi dengan guru dari SMAM X yang kebetulan juga telah disiapkan sesuai dengan bidang dan kompetensinya. 

“Setelah ini bapak ibu bisa berdiskusi sesuai dengan bidang masing-masing agar bisa intens bertukar informasi,” tandasnya.

Tak berselang lama, ruang laboratorium yang digunakan untuk kegiatan itupun terbagi menjadi lingkaran-lingkaran diskusi. Momen berlangsung selama kurang lebih sembilan puluh menit.

Kepala SMPM 2 Ponorogo, Indah Sulistyowati SPd juga mengungkapkan rasa syukurnya karena bersama rombongan bisa berada di SMAM X, menurutnya kegiatan tersebut sudah dirancang dari beberapa bulan yang lalu namun baru bisa terlaksana di bulan ini.

“Kegiatan ini sebagai bahan untuk evaluasi serta motivasi kami untuk memajukan sekolah, tentang bagaimana memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik terutama dalam hal pelayanan siswa berkebutuhan spesial,” terangnya.

Acara diakhiri dengan berkeliling mengamati beberapa gedung yang digunakan untuk pelayanan disabilitas dipandu beberapa guru dari SMAM X Surabaya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni/Ism

Exit mobile version