Peringati Peristiwa Kelam, MTs Muda Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Peringati Peristiwa Kelam, MTs Muhammadiyah 2 (MTs Muda) Kedungadem mengibarkan bendera setengah tiang (Samsul Arifin/PWMU.CO)
Peringati Peristiwa Kelam, MTs Muhammadiyah 2 (MTs Muda) Kedungadem mengibarkan bendera setengah tiang (Samsul Arifin/PWMU.CO)

PWMU.CO – Peringati peristiwa kelam, MTs Muhammadiyah 2 Kedungadem Bojonegoro Jawa Timur mengibarkan bendera setengah tiang dan nonton bareng (nobar) film Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI), Sabtu (30/9/2023).

Pengibaran bendera tersebut sesuai instruksi yang tertuang dalam surat Mendikbud Nomor. 31328/MPK.F/TU.02.03/2023 tertanggal 15 September 2023. Bahwa seluruh kantor instansi pemerintah tingkat pusat dan daerah, satuan pendidikan serta seluruh masyarakat Indonesia harus mengibarkan bendera merah putih setengah tiang pada 30 September.

Selain mengibarkan bendera setengah tiang, MTs Muda Kedungadem juga melakukan kegiatan nobar film G30S/PKI di Gedung Sport Center. Acara ini diikuti seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ahmad Rofi’ul Fauzi SPd mengatakan, pemutaran film G30S/PKI ini untuk mengingatkan kepada siswa tentang kejadian kelam di tahun 1965.

“Mengingat dan memahami sejarah kelam adalah tanggung jawab bersama. Sehingga nobar film G30S/PKI di MTs Muda Kedungadem adalah salah satu cara untuk menjalankan tanggung jawab tersebut dengan harapan bahwa masa lalu tidak akan pernah terulang,” katanya.

Dia juga menegaskan, film ini menggambarkan situasi pada tanggal 30 September 1965, di mana 6 jenderal dan seorang perwira tewas kemudian dibawa ke sebuah sumur yang dinamakan Lubang Buaya.

“Tubuh mereka yang tak lagi berdaya kemudian dimasukkan ke dalam sumur tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala MTs Muda Kedungadem Ahmad Syaeful Anam SPd menyampaikan, dalam rangka memperingati hari kelam GS30/PKI, MTs Muhammadiyah 2 Kedungadem mengibarkan bendera setengah tiang dan melaksanakan kegiatan pemutaran film.

“Diharapkan para pelajar akan lebih memahami bahaya paham komunis dan mereka terus berusaha mewaspadai agar paham ini tidak tersebar di tengah-tengah masyarakat, terutama di kalangan pelajar,” pungkasnya. (*)

Penulis Samsul Arifin Editor Editor Nely Izzatul

Exit mobile version