AI Berjaya Wanita Bersiaga

Ilustrasi freepik.com premium. AI Berjaya Wanita Bersiaga

AI Berjaya Wanita Bersiaga; Oleh drg Anisah Machmudah, dokter gigi di Gresik (pensiunan); pemerhati anak dan wanita

PWMU.CO – Mataku nanap menonton televisi. Gemeretak gigiku dan bergidik tengkuk ini. Di depanku serial CSI Miami sedang berputar. Hari masih pagi, pukul 07.00, 3 September 2023. 

Tampak seorang wanita marah—sebut saja Nikita Sanders—karena dirinya ada dalam video banyak pria mesum yang digerebek polisi.  Terheran-heran karena dalam video itu adalah dirinya, dengan wajah, mata, bibir dan hidungnya, meliuk-liuk menggoda iman pria. 

Sejatinya, itu bukan dia. Sama sekali tak pernah dia melakukannya. Loh, bagaimana itu terjadi dan bagaimana bisa? Siapa yang membuat dirinya tampak bejat seperti itu? Marahnya tak tertahan lagi. Dia menangis sejadi-jadinya.

Apatah lagi saat seorang lelaki melintas di depannya, dengan digiring petugas. “Katty, kaukah itu?”

“Katty siapa itu? Aku,” gumam dia dalam hati.

***

Katty-Katty seperti kisah di atas itu sangat mudah dibuat dalam era saat ini. Platform AI (artificial intellegence) yang baru ‘dilaunching’ tahun lalu meledakmengguncang dunia. Ada manfaat di dalamnya namun efek negatifnya juga tak terbendung. 

Perempuan amat rentan sebagai korban. Dalam hitungan detik bisa menghasilkan gambar dan audio palsu yang sangat tampak riil dengan suara dan gerak-gerik sama dengan objek yang ditarget.

Sekarang, jangan mudah posting diri kita di media sosial, baik foto maupun video karena segala gerak-gerik kita bahkan hal-hal yang kecil semisal kebiasaan menggaruk hidung, usap-usap kepala, bisa ditiru oleh konten kreator yang jahat.

Mereka mengambil foto seseorang, mengedit dalam pembuatan deep fake (kepalsuan mendalam) dengan metode GANs (Generative Adversarial Networks) yang sanggup menciptakan, mengubah, memodifikasi gambar dan video yang dibuatnya dengan high definition (HD) yang sempurna dengan hasil gambar dan video yang sangat jelas. Di antara akibatnya, banyak artis mancanegara diunggah dengan teknologi ini, yang menimbulkan kemarahan  besar, kecemasan, dan rasa malu yang sangat.

Teknologi AI cepat menyebar. Tak pelak lagi orang-orang di negeri kita pun cepat belajar. Maka, amat mengkhawatirkan bila penipu dan orang jahat pun tak tinggal diam. Memeras, menjual unggahan untuk uang sangat mungkin terjadi. 

Oleh karena itu, ada baiknya remaja putri dan para ibu, jagalah diri kalian untuk tidak memosting diri kita. Sekali sebar tak akan terhalang menyebar ke seantero negeri bahkan dunia. Miris bukan?

Kita para Muslimah sudah mempunyai pedoman Kitabullah al-Quran. Dalam An-Nur 31 jelas tertulis: Tundukkan pandangan, peliharalah rasa malu kita, jangan tampakkan perhiasan dan jangan umbar kecantikan untuk orang lain. Hendaklah tutup dada kita dengan kerudung. Sungguh, Allah ingin tiap Muslimah terjaga. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version