Surat Terbuka untuk Ketum PP Pemuda Muhammadiyah

Surat terbuka
Suwandi Husaini

Surat Terbuka untuk Ketum PP Pemuda Muhammadiyah oleh Suwandi Husaini, Ketua PCPM Tanggul Jember, anggota Dai Mengabdi Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Jember.

PWMU.CO – Bung Dzulfikar Ahmad Tawalla, jika ingin tetap selamat berdirilah Anda di tengah.

Sebagai salah seorang kader Muhammadiyah tentu kita sangat akrab dengan spirit perjuangan persyarikatan kita menjadi ummatan washatan, umat pertengahan. Karena inilah umat terbaik sepanjang zaman.

Bung, saya cukup berharap sejak terpilihnya Anda sebagai ketum PP Pemuda Muhammadiyah dan sambutan pertama saat Anda terpilih sebagai ketum, yang cukup membuat saya dan mungkin sebagian besar teman-teman Pemuda Muhammadiyah bangga.

Terutama kami yang pernah merasakan dunia pesantren seperti Anda. Untaian pesan yang senantiasa keluar penuh rangkaian mahfudhat yang sarat makna.

Setiap untaian nasihat dan arahan saudara kepada kami cukup memberikan spirit dan warna tersendiri bagi arah pergerakan Pemuda Muhammadiyah ke depan.

Bung, kami juga salut kepada Anda atas semangat dan kerja keras saudara yang telah sukses mengumpulkan pasukan Kokam di seluruh Tanah Air dengan Apel Akbar di Solo pekan lalu. Bahkan menurut catatan saudara inilah Apel Akbar terbesar Kokam sepanjang sejarah.

Di usia Kokam yang ke-58 ini anda telah menunjukkan eksistensi Kokam dan kembali saudara kenalkan kepada negara ini, terutama perannya untuk turut serta menjaga keutuhan anak bangsa dari perpecahan dan pertikaian terutama dalam menyukseskan Pemilu 2024 nanti.

Bung, ingat dalam peribahasa Madura jangan sampai dalam perjuangan ini kita ibarat ngepek bheleng nangkep bheleng. Menjepit belalang dan menangkap belalang. Artinya di satu waktu kita ingin meraih sesuatu akan tetapi di saat yang bersamaan kita justru membuang sesuatu yang lain.

Jangan sampai kita ingin mewujudkan persatuan pada seluruh anak bangsa di negeri ini tapi di sisi lain justru kita membuat percikan perpecahan di tubuh kita sendiri.

Bung, bukankah kita pernah mendengar di pesantren dulu dengan kalimat nata’awun fimattafaqna, wa natasamuh fimakhtalafna, kita bekerja sama atas apa yang telah kita sepakati di dalamnya dan tetap saling memaafkan serta toleransi atas apa yang kita berbeda di dalamnya.

Bung, kami Pemuda Muhammadiyah dan pasukan Kokam yang di akar rumput sangat memahami posisi Anda saat ini. Namun cukuplah bagi kita di Pemilu 2014 dan 2019 Pemuda Muhammadiyah terseret pada pusaran politik elektoral lima tahunan yang melelahkan.

Bung, menurut kami dua periode kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah sebelumnya telah dilabeli dengan periode cenderung ke ‘kanan’ dan satu lagi agak ke ‘kiri’. Maka kami berharap agar selamat di bawah komando Anda tetaplah berada di tengah.

Bung, berada di posisi tengah walaupun cukup berat dan sangat sulit insyaallah lebih dekat pada keselamatan.

Bung, Pemuda Muhammadiyah dan Kokam sangat mahal harganya, maka tetaplah berada di tengah dengan merangkul yang kiri dan menarik yang kanan untuk ke tengah. Bukan memaksa yang kanan untuk masuk ke kiri begitu juga sebaliknya.

Insyaallah Kokam dan Pemuda Muhammadiyah akan tetap selamat di dunia dan akhirat.

Saya berharap surat terbuka ini bermanfaat. Semoga Allah menjaga dan melindungi kita semua serta merahmati setiap langkah kita. Amin

Fastabiqul khairat. Nasrun minallah wa fathun qarib wabasyyiril mukminin.

Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version