Vocatama Night, Kultum Subuh Bahas Spion

Vocatama night
Shalat Subuh berjamaah di Vocatama Night. (Dian/PWMU.CO)

PWMU.CO –  Vocatama Night berlangsung di SMK Muhammadiyah 1 dan 2 Taman Sidoarjo, Jumat-Sabtu (6-7/10/2023).

Vocatama singkatan dari Vocational High School Muhammadiyah Taman merupakan kerja sama dua SMK Muhammadiyah 1 dan 2 Taman Sidoarjo Jl. Sawunggaling Jemundo Sidoarjo.

Acara Vocatama Night biasa disebut Mabit atau Malam Bina Iman Tauhid. Sebanyak 100 siswa menjadi peserta. Mereka aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci, dan Hizbul Wathan.

Acara dibuka bakda shalat Magrib dengan ceramah Edwin Yogi Laayrananta MIKomp, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita).

Dia menyampaikan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Mengkaji al-Quran dan hadits.

Kegiatan Mabid ini menjadi ajang praktik pembelajaran beragama bagi warga Vocatama sekaligus mempererat silaturahmi keduanya.

Sementara setelah shalat Subuh pengisi ceramah adalah siswa SMK Muhammadiyah 2 atau SMKM Duta, Achmad Revani Adzan.

Revani menyampaikan ceramah bertema Kejar Akhirat, Dunia Mengikat.

Dia mengatakan, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, cuma kita yang jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala. Jodoh itu dekat, cuma kita yang jauh dari Allah subhanahu wa taala. Harta yang kita inginkan itu dekat, cuma kita yang jauh dari Allah subhanahu wa taala.

”Barang-barang, jabatan, pekerjaan, nilai rapor tinggi yang kita inginkan itu sebenarnya juga dekat, akan tetapi kita yang terlalu jauh dari Allah subhanahu wa taala. Yang kita kejar dunia, dunia, dunia, kalau kita hanya fokus dengan segala seisi di dunia ini, Allah dilupakan tanpa kita sadari,” katanya.

Dia mengutip surat al-Qasas ayat 77. “Carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari dunia.”

”Hidup menjadi nikmat kalau setiap hari, setiap jam, setiap detik merasa ada Allah. Gak ada beban masalah, bisa sabar menjalani kehidupan,” ujarnya.

Masa lalu, kata dia, tidak usah dikorek-korek kembali. Masa lalu itu seperti spion. Jarang-jarang aja melihatnya. Kalau lagi butuh aja. Jangan terus fokus lihat spion nanti kita bisa nabrak.

Penulis Dian Rahayu Agustina   Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version