Syekh Hussein Jaber Hadiri Pengajian PRA Bangunsari, Semua Menangis 

Syekh Hussein Jaber saat mengisi pengajian di Masjid Al-Falah Bangunsari, Ponorogo (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Syekh Hussein Jaber menghadiri pengajian Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Bangunsari, Ponorogo, Jawa Timur, di Masjid Al-Falah, Bangunsari, Ahad (22/10/23).

Syekh Hussein Jaber dari Yayasan Cinta Tahfidh Qur’an Indonesia yang juga juri Hafidh Indonesia itu hadir ditemani Restu Sugiharto, seorang dai nasional. Kehadian mereka dalam rangka Safari Dakwah Cinta Al-Quran Ponorogo yang dihadiri ratusan jamaah dari berbagai kalangan.  

Di awal, Hussein mengungkapkan rasa kagumnya dengan semangat jamaah yang hadir, menurutnya kesempatan meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan tersebut adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

“Senang hati saya, insyaallah, nanti ibu-ibu Indonesia duluan yang hadir di sini masuk surga Allah,” ujarnya.  

Adik dari almarhum Syekh Ali Jaber itu pun memaparkan tujuan dari safari dakwahnya yakni sebagai upaya menanamkan kecintaan al-Qur’an kepada masyarakat luas, sekaligus sebagai media promosi infaq maupun donasi dalam mendukung program satu juta hafidh Indonesia.

Hal tersebut disambut antusias oleh ratusan jamaah yang hadir. Kegiatanpun berlangsung penuh haru. Pasalnya, hampir semua jamaah menangis di tengah-tengah pengajian.  

Saat Syekh Hussein Jaber menyerahkan Al-Qur’an kepada jamaah yang berdonasi untuk satu juta hafidH (Istimewa/PWMU.CO)

Mulanya Hussein meminta 30 jamaah yang bersedia menginfakkan sebagian hartanya. Luar biasa, belum sampai lima menit, kuota itu pun terpenuhi. Satu per satu jamaah yang maju untuk menerima al-Quran sebagai tanda donasi pun dilantunkan doa khusus oleh Hussein. Tak ada air mata yang tak tumpah. Semua menangis mengingat masih jauhnya diri dari al-Qur’an. 

Salah satu jamaah, Mia yang juga turut berdonasi mengaku terketuk hatinya. Ia merupakan jamaah pertama yang mengangkat tangannya saat Husein memaparkan tentang konsep satu juta hafidh. 

“Saya ingin menjadi penghafal al-Qur’an meskipun usia saya yang sudah tidak lagi muda, tapi saya ingin mewujudkan hal itu. Saya juga berkeinginan keluarga, anak, cucu, semua keturunan saya menjadi ahli Qur’an,” ungkapnya dengan suara parau.

Tak berhenti di situ,  keharuan berlanjut saat Hussein memimpin doa bersama,  tangis jamaah pun tak terbendung lagi. 

“Semoga kita semua termasuk ke dalam hamba Allah yang mendapat kemuliaan al-Qur’an  serta termasuk ahli surga,” harapnya. (*)

Penulis Avita Diah Ayu Atalia Editor Mohammad Nurfatoni/Ismini

Exit mobile version