Orang Tua Mengajar di SD Mukrida: Stop Bullying!

Sesi penyampaian materi Stop Bullying oleh Eko Santoso di Masjid An-Nur SD Mukrida (Bayu Krisna Adji/PWMU.CO)

PWMU.CO – Orang Tua Mengajar di SD Mukrida bertema Stop Bullying, diadakan Selasa (24/10/23)

Dalam kegiatan ini SD Muhammadiyah 2 Krian (SD Mukrida), Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendatangkan guru tamu dari Kepolisian Resor Sidoarjo Kota (Polresta) yaitu Eko Santoso SH CHt CNLP CPC yang merupakan wali siswa Elita Aura Billah, siswi kelas 3 Al-Mukmin dan Muhammad Al Amin, siswa kelas 1 Ar-Rahman.

Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid An-Nur Muhammadiyah Desa Barengkrajan. Kegiatan menyasar semua kelas kelas 1-6 yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang I siswa kelas 1-3 pukul 08.00-09.00 kemudian dilanjut gelombang II  siswa kelas 4-6 dari pukul 09.30-10.30.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan yel-yel semangat khas kepolisian yang menambah semangat siswa-siswi mengikuti kegiatan tersebut. Ada kejutan yang disiapkan oleh pemateri bagi siswa siswi Mukrida yang bisa menjawab pertanyaan.

Menurut Amam Fahrur, koordinator acara, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menekan tindakan bullyingyang terjadi di beberapa lembaga pendidikan yang sudah tersebar luas di media sosial. 

“Semoga dengan adanya kegiatan kelas orang tua mengajar ini, mampu mengedukasi siswa-siswi Mukrida agar lebih berhati-hati dalam berucap dan bertindak,” harapnya.

Foto bersama siswi-siswi SD Mukrida dengan Aida Eko Santoso. Orang Tua Mengajar di SD Mukirda: Stop Bullying! (Bayu Krisna Adji/PWMU.CO)

Pak Eko panggilan akrab Eko Santoso, menyampaikan bahwa bullying termasuk perbuatan tercela yang dilakukan bersama-sama yang dilakukan untuk menyakiti temannya atau orang lai. 

“Perbuatan ini bisa berupa kekerasan fisik, mengolok-olok dengan bahasa atau gerakan yang tidak baik, dan juga mengucilkan temannya dari pergaulan,” kata Pak Eko.

Bintara Unit (Banit) Satlantas Polresta Sidoarjo itu menuturkan, bahwa jika ada kejadian pembullyan, baik di masyarakat atau di sekolah jangan takut untuk melaporkan kepada orang tua dan guru. “Bahkan jika perlu bisa dilaporkan ke polisi untuk ditangkap dan diberi hukuman” tuturnya.

Pada akhir sesi pria yang berpangkat Aipda itu mengajak seluruh siswa SD Mukrida untuk berdoa bersama untuk menutup kegiatan tersebut, dengan dipimpin olehnya dan diaminkan oleh mereka. (*)

Penulis Bayu Krisna Adji Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version