Pemkab Gresik dan UMG Kerja Sama Penelitian Fasilitas Kesehatan

Pemkab
Diskusi penggalian data capaian pelayanan kesehatan dasar program Universal Health Coverage Kabupaten Gresik. (Aries/PWMU.CO)

PWMU.CO –Pemkab dan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) melaksanakan diskusi publik di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gresik, Rabu (1/11/2023).

Kegiatan ini bertujuan penggalian data capaian pelayanan kesehatan dasar program Universal Health Coverage (UHC) pada fasilitas kesehatan (faskes) Kabupaten Gresik.

Diskusi yang dihadiri Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Gresik, Kepala RSUD Ibnu Sina dan seluruh kepala Puskesmas Kabupaten Gresik.

Acara ini menghasilkan komitmen pelaksanaan program UHC yakni memberikan jaminan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Kabupaten Gresik.

Kepala Bidang Riset dan Inovasi Pemkab Gresik Nur Samsi SE MSA mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi dan pembaharuan data.

”Sehingga ini dapat dijadikan pijakan dalam membuat kajian capaian program UHC yang ada di Kabupaten Gresik,” paparnya.

Ia menyatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik per Oktober 2023 capaian kepesertaan UHC saat ini telah melebihi target yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

”Bahkan berkat capaian ini Pemkab Gresik mendapat penghargaan dari pihak pemerintah pusat,’’ ungkapnya. 

Namun di sisi yang lain, masalah kesehatan di Gresik sangat beragam mulai dari meningkatnya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi hingga ancaman penyakit menular seperti TBC dan HIV.

Program UHC adalah program yang telah disepakati oleh seluruh negara di dunia. Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) mendefinisikan UHC sebagai kondisi yang memberikan jaminan kepada seluruh penduduk negara untuk memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan.

”Pelayanan yang didapat baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan kualitas yang memadai dan efektif. Selain itu, guna memastikan seluruh penduduk tidak mengalami kesulitan finansial ketika akan membayar jasa pelayanan kesehatan,” paparnya. 

Pada saat ini, jelasnya,  tidak ada formulasi khusus untuk mengukur pencapaian program UHC pada suatu negara.  Namun, terdapat berbagai pendekatan di antaranya dengan melihat jumlah kepesertaan pada program Jaminan Kesehatan Nasional.

”Pengukuran capaian UHC dapat menggunakan empat belas indikator yang terbagi menjadi empat dimensi utama yang merupakan layanan kesehatan dasar,” paparnya. 

Ketua tim ahli kajian evaluasi pemanfataan layanan dasar UHC Dr Wiwik Widiyawati SKep Ns MM menyatakan, data yang terkumpul dan dianalisis untuk dapat direkomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai landasan dalam menyusun program dan kebijakan terkait UHC agar tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMG Dr Sukaris SE MSM menyambut baik kerja sama ini sebagai Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dapat ditingkatkan.

”Saya menyampaikan selamat kepada tim yang ditunjuk sebagai mitra Pemkab. Semoga tim yang beranggotakan lima dosen yakni Dr Ernawati SKep MKes, Diah Ratnasari SFarm Apt MT, Endah Mulyani SST MKes Widiharti SKep Ns MKep dan Kholishotun Nisa SKM dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik,” katanya.  (*)

Penulis Aries Kurniawan  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version