Sebanyak 41 Masjid Surabaya Tidak Lolos Verifikasi, Ini Sebabnya

Sebanyak 41 masjid
Rilis verifikasi dan pembinaan masjid oleh LPCR-PM Surabaya. (Ichsan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sebanyak 41 masjid tak lolos verifikasi masjid Muhammadiyah unggul yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM).

Hal itu dikatakan Ketua LPCR-PM PDM Kota Surabaya Jahja Shalahuddin dalam pertemuan di Perguruan Muhammadiyah Karangpilang Surabaya, Kamis (9/11/2023) malam.

Pertemuan ini dihadiri seratus takmir masjid dan mushala Muhammadiyah sebagai tindak lanjut program pembinaan masjid.

 Verifikasi sebanyak 183 masjid Muhammadiyah dilaksanakan bulan Oktober 2023 dan diumumkan hasilnya Kamis malam itu sebanyak 41 masjid tak lolos.

Jahja Shalahuddin menjelaskan, ada beberapa poin yang tidak terpenuhi dalam penilaian terhadap masjid yang selama ini dipakai jamaah Muhammadiyah di PCM dan PRM.

 ”Kriteria itu seperti tidak ada nama Muhammadiyah dalam status kepemilikan, tidak ada susunan pengurus dari PCM, dan tidak ada laporan keuangan. Hasil ini menjadi perhatian kita untuk pembinaan masjid menjadi lebih baik,” katanya.

Ketua LPCR-PM PWM jatim Dr Hasan Ubaidillah SE MM yang hadir di acara itu memuji kinerja LPCR PDM Surabaya beserta takmir masjid yang telah melakukan verifikasi masjid-mushala.

”Ini kegiatan yang pertama setelah Raker LPCR-PM di Mojokerto beberapa waktu yang lalu,” katanya.

Lantas dia menyitir surat at-Taubah 18 yang menjelaskan pentingnya memakmurkan masjid Muhamamiyah. ”Bahwa orang yang memakmurkan masjid adalah orang yang beriman kepada Allah dan juga iman adanya hari akhir,” katanya.

Juga hadits Nabi yang menerangkan bahwa kelak tidak ada naungan di hari akhir kecuali orang yang hatinya terpaut dengan masjid.

Dia menerangkan tata kelola kemasjidan yang harus dilaksanakan takmir. Pertama, ideologi. Mengubah mindset tentang  takmir yang hanya dipahami sebagai pelaksana penyelenggara ibadah di masjid.

”Takmir harus mampu mengembangkan  masjid dan memberdayakan jamaahnya dengan program kerja,” katanya .

Kedua, posisi.  Posisi masjid dengan lingkungannya memengaruhi peta dakwah selanjutnya.

Ketiga, narasi  atau program disesuaikan dengan posisi masjid.

”Beberapa contoh program yang diadakan beberapa masjid di antaranya program menjemput husnul khatimah,” ujarnya.

Keempat, program bina keluarga.  Kelima, program solusi keuangan keluarga.  Keenam, strategi.

” Ditekankan bahwa masjid ini rumah Allah, milik Allah. Kita sebagai pengurus berupaya semaksimal mungkin, selebihnya nanti Allah yang akan melengkapinya,” tuturnya.

Di akhir acara, Sekretaris LPCR-PM Muhammad Syafii membacakan hasil verifikasi yang telah dilakukan sebulan lalu.

”Program verifikasi masjid ini diadakan rangkaian lomba milad Muhammadiyah ke-111. Harapannya capaian yang kurang saat ini bisa diperbaiki pada milad berikutnya,” katanya.

Ada lima grade dalam penilaian ini. Grade A atau A+ tidak ada masjid yang lolos. Grade B ada 27 masjid.

Grade C ada 63 masjid. Grade D ada 52 masjid.

”Program pembinaan LPCR lebih lanjut akan diadakan di MTC Wonosalam,” tuturnya.

Penulis Ichsan Mahyuddin  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version