Berjuang di Aisyiyah Tidak Bergaji, Tapi Akan Memberi Corak

Berjuang di Aisyiyah Tidak Bergaji, Tapi Akan Memberi Corak. Ketua PDA Lamongan Diyana Mufidati saat menyampaikan sambutan pada Kajian Ideologi Kepemimpinan (Listi Iklimah/PWMU.CO)
Berjuang di Aisyiyah Tidak Bergaji, Tapi Akan Memberi Corak. Ketua PDA Lamongan Diyana Mufidati saat menyampaikan sambutan pada Kajian Ideologi Kepemimpinan (Listi Iklimah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Berjuang di Aisyiyah itu tidak bergaji, namun akan berpengaruh pada coraknya pemimpin-pemimpin umat.

Hal ini disampaikan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan Hj Mutholiah dalam iftitahnya pada Kajian Ideologi Kepemimpinan yang diselenggarakan PDA Lamongan, Sabtu (21/10/2023).

Dengan menggebu-gebu, Mutholiah memaparkan materi kepada peserta Kajian Ideologi Kepemimpinan yang bertempat di Aula Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) lantai 2 dengan tema Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Peradaban Bangsa,.

Selanjutnya, dia juga berujar bahwa menerima amanat sebagai PDA Lamongan merupakan pekerjaan mulia, karena akan mengasah keilmuan kita dalam mengembangkan visi misi dakwah Muhammadiyah yakni amar ma’ruf nahi munkar.

“Maka bekerjalah dengan ikhlas karena kompetensi keilmuan kita akan terasah dan akhlak kita akan terjaga, karena kewibawaan menjadi pimpinan dituntut menjadi teladan yang baik bagi anggota,” paparnya.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua PDA Lamongan, Diyana Mufidati. Ia menginformasikan bahwa 16 personil PDA Lamongan direkrut masuk jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan di Majelis maupun Lembaga. Menurutnya, ini adalah peluang dakwah bagi perempuan berkemajuan.

“Selain itu, PDM Lamongan juga menyediakan fasilitas untuk Aisyiyah dalam berkegiatan seperti ruang rapat khusus untuk Aisyiyah dengan suasana sejuk dan segar dan selalu bersinergi di setiap kegiatan,” katanya.

Himbau AUM Berikan Reward Karyawati Aisyiyah

Bu Din -sapaan akrab Diyana Mufidati- juga mengimbau kepada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kabupaten Lamongan agar memberikan reward pada karyawati yang masuk jajaran PDA Lamongan dan aktif mengikuti kegiatan.

“Karena PDA Lamongan periode ini merekrut karyawati dari AUM, agar AUM setempat memberi reward pada karyawati tersebut, karena perekrutan ini bertujuan agar profesi dan potensi yang dimiliki kader dapat mewarnai Aisyiyah,” ujarnya.

Dia menjelaskan, forum perempuan Aisyiyah di AUM juga akan segera dibentuk sebagai sarana agar karyawati bisa berkegiatan Aisyiyah di lingkungan AUM, yang tidak bisa aktif dalam kegiatan cabang dan ranting dengan alasan bekerja.

Selanjutnya perempuan asal Pangkatrejo yang sekarang domisili di Bluluk ini juga menginformasikan bahwa periode ini telah terbentuk tim IT dan publikasi PDA Lamongan.

“Tim IT dan Publikasi ini bertugas serta bertanggungjawab merekam seluruh kegiatan Aisyiyah Lamongan untuk selanjutnya diunggah ke media sosial PDA Lamongan,” katanya.

Menurutnya, hal tersebut penting agar kegiatan-kegiatan PDA Lamongan dapat terekspos di YouTube, instagram, maupun Facebook milik PDA Lamongan sebagai sarana dakwah, syiar, serta support cabang dan Ranting untuk melakukan aktifitas serupa.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Diyana berpesan pada peserta kajian ideologi kepemimpinan ini bahwa Aisyiyah adalah mitra Muhammadiyah dan semua yang dilakukan karena lillah maka tanggalkan riya’ dan kesombongan.

Kajian Ideologi Kepemimpinan ini juga dihadiri Ketua PDM Lamongan Drs H Shodikin MPd yang sekaligus menjadi narasumber. Kemudian ada 27 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Se-Kabupaten Lamongan yang terdiri ketua, sekretaris, dan bendahara, serta semua anggota PDA Lamongan yang terdiri dari pimpinan harian, majelis dan lembaga.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Ketua PDA Lamongan juga menyerahkan SK Pendirian Organisasi kepada Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) yang baru berdiri yakni PRA Made Raya Kecamatan Lamongan dan PRA Banjar Mendalan Kecamatan Lamongan. (*)

Penulis Listi Iklimah Editor Nely Izzatul

Exit mobile version