Ribuan Massa Hadiri Aksi Bela Palestina di Tulungagung

Ribuan Massa Hadiri Aksi Bela Palestina di Tulungagung. Ketua LPCR Tulungagung Hanik Karoroh (memegang mic) saat menyampaikan orasi aksi bela Paleatina di Alun-alun Tulungagung, Ahad (26/11/2023) (Hendra Pornama/PWMU.CO)
Ribuan Massa Hadiri Aksi Bela Palestina di Tulungagung. Ketua LPCR Tulungagung Hanik Karoroh (memegang mic) saat menyampaikan orasi aksi bela Paleatina di Alun-alun Tulungagung, Ahad (26/11/2023) (Hendra Pornama/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ribuan massa menghadiri aksi damai bela Palestina yang diprakarsai oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI) Tulungagung Jawa Timur.

Acara berlangsung aman, meriah dan penuh khidmat. Ribuan orang memadati alun-alun Tulungagung, Ahad, (26/11/2023).

Semua perwakilan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Tulungagung mendapatkan giliran untuk melakukan orasi dan pemaparan keadaan Palestina saat ini, tidak terkecuali dari Muhammadiyah. Dalam hal ini Muhammadiyah diwakili oleh Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCR), Hanik Kharoroh.

Di awal orasinya, Hanik Karoroh membakar semangat peserta aksi dengan yel yel.
“Siapa kita? Indonesia!”
“Siapa kita? Indonesia!”
“Israel… Lawan!”
“Israel… Lawan!”
“Palestina… Merdeka!”
“Palestina… Merdeka!”

Cukup Menjadi Manusia untuk Bela Palestina

Selanjutnya, Hanik mengajak seluruh peserta aksi berpikir, bahwa untuk menunjukkan kepedulian umat manusia terhadap yang terjadi di Palestina tidak harus ikut berperang ke sana, tapi cukup menjadi manusia.

“Karena, di Palestina ada umat agama lain selain umat Islam. Ini namanya pembantaian umat manusia. Mereka adalah saudara kita. Maka Palestina harus merdeka. Allahu Akbar.. Allahu Akbar!” ucapnya.

Hanik juga menguraikan, Negara Indonesia mempunyai hutang budi yang banyak terhadap rakyat Palestina. Salah satunya karena Palestina merupakan negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.

“Sementara hutang umat Islam Indonesia terhadap umat Islam di Palestina lebih banyak lagi. Mereka adalah saudara seaqidah yang menjaga Masjid Al Aqsha, masjid kedua umat Islam. Al Muslimun akhul Muslim, maka derita mereka berarti derita kita juga,” katanya.

Di akhir orasinya Hanik berpesan, “You dont have to be a Moslem. You just need to be a human to stand for Palestine,” tegasnya.

Aksi yang diikuti lebih dari 6 Ormas di Tulungagung ini berjalan tertib sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Selain Muhammadiyah, ada MUI, Nahdlatul Ulama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), AL Irsyad Al Islamiyah, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), dan lain-lain.

Massa Muhammadiyah berkumpul di Masjid Al Fattah selanjutnya melakukan long march ke alun-alun yang berjarak kurang lebih 5 kilometer. Mereka dikawal oleh puluhan anggota KOKAM dan pihak kepolisian.

Penulis Hendra Pornama Editor Nely Izzatul

Exit mobile version