SD Mugeb Salurkan Donasi Peduli Palestina Rp 80,9 Juta

Amira Rasyida Azzra kelas III Dubai (kanan) dengan adiknya, Asiyah Raihana Az-Zahra kelas I Fuji, bersepatu roda sambil mengibarkan bendera Palestina dan SD Mugeb. (Tryas Ngudi Lestari/PWMU.CO)

PWMU.CO – SD Mugeb menyalurkan donasi Peduli Palestina Rp 80,924 Juta ke Kantor Layanan Lazismu GKB, Gresik, Jawa Timur, Senin (13/11/2023).

Penggalangan dana ini berlangsung sejak Rabu (1/11/2023). Pesan singkat dari Wakil Kepala Sekolah bidang Pengembangan dan Pendidikan Karakter (PPK) Nur Hamida SPd pun menyebar di grup Whatsapp guru dan karyawan SD Mugeb.

“Bagi ustadz/ustadzah diimbau untuk dapat menyiapkan donasi terbaiknya. Terima kasih,” demikian cuplikan pesan singkat itu.

Pesan imbauan serupa juga menyebar di grup-grup Whatsapp setiap kelas. Masing-masing wali kelas menyampaikannya kepada wali siswa.

Pada prosesnya, empati dan kepedulian siswa kepada warga di Palestina dibangun dengan berbagai cara. Salah satunya terlaksana saat kelas Pengembangan Diri Life Skill (Kemahiran hidup) untuk siswa kelas III dan IV, Kamis (9/11/2023).

Di lapangan futsal SD Mugeb pagi itu, kakak beradik menampilkan atraksi sepatu roda dengan iringan lagu Atuna Tufuli. Ialah Amira Rasyida Azzra kelas III Dubai dengan sang adik, Asiyah Raihana Az-Zahra kelas I Fuji. Di tengah penampilannya, Amira bersepatu roda sambil mengibarkan bendera Palestina sementara Aisyiyah bersepatu roda sambil mengibarkan bendera SD Mugeb.

Penyerahan donasi Peduli Palestina dari SD Mugeb ke Lazismu GKB. (Fanani Kuswanto/PWMU.CO)

Banjir Air Mata

Sehari sebelumnya (8/11/2023), para siswa juga diajak memahami arti lagu Atuna Tufuli bersama wali kelas masing-masing. Lagu ini juga diputar di sistem paging audio secara serentak sehingga mereka bisa menyanyi bersama sambil menghayati maknanya.

Di saat inilah banyak siswa banjir air mata. Terutama di kelas II al-Waqiah dan II al-Mulk. Mereka terngiang penjelasan wali kelasnya tentang penderitaan anak-anak di Palestina. Dua konselor SD Mugeb Sayyidah Nuriyah SPsi dan Yuanita Anggun Candra Yudha SPsi akhirnya turut membantu menenangkan para siswa yang kompak menangis.

Tak berhenti di situ, SD Mugeb juga mengajak siswa dengan tegas menyuarakan dukungan kepada saudara di Palestina dengan membentangkan bendera Indonesia-Palestina raksasa di lapangan timur sekolah. Di banner panjang itu juga tertulis #SD Mugeb Stand with Palestine.

Sambil membentangkan banner raksasa itu, mereka kompak menyanyikan Atuna Tufuli bersama-sama. Momentum ini bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan bertajuk “We Save Palestina” (10/11/2023).

Mereka akhirnya banyak yang tergerak menginfakkan sebagian uang jajannya untuk berdonasi. Dari total 30 kelas, Kelas IV Nuh ternyata mengumpulkan donasi terbanyak, yakni Rp 5,7 juta. Adapun kelas dengan donasi terbanyak kedua dan ketiga ialah kelas I Fuji (Rp 4,425 juta) dan I Alpen (Rp 4,15 juta).

Kolaborasi Guru dan Ikwam

Koordinator Penggalangan Donasi untuk Palestina Erni Mafrudloh SPdI selalu semangat menyodorkan kotak infak dari satu ruang ke ruang lainnya untuk memfasilitasi para guru yang ingin berdonasi. Erti menyatakan, Insyaallah selalu siap dan semangat membantu kalau menyangkut Palestina.

Tak hanya guru dan siswa, di tanggal yang sama (10/11/2023) Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Mugeb juga turut menunjukkan kepeduliannya. Mereka menggunakan cara bazar kemanusiaan untuk menggalang donasi. Alhasil, pada Hari Pahlawan itu, siswa dan orangtua kompak mengenakan baju ala pahlawan. Dari infak sebagian hasil penjualan, Ikwam berhasil mengumpulkan Rp 2,332 juta.

Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi menyatakan, “Pada hari ini, tanggal 13 November 2023, saya menyerahkan hasil penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina dari keluarga besar SD Mugeb. Dalam periode penggalangan dana ini alhamdulillah terhimpun dana sebesar Rp 80.924.400,00.”

Ari, sapaan akrabnya, lantas mengucapkan, “Kami SD Mugeb menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar SD Mugeb yang menunjukkan keprihatinan dan kepedulian untuk saudara Muslim Palestina.” (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version