Unik, Musyran Nasyiatul Aisyiyah Ini tanpa Voting

Unik, Musyran Nasyiatul Aisyiyah Ini Tanpa Voting. Kader Nasyiatul Aisyiyah Ranting Singgang saat melaksanakan Musyran (Novita Dwi Nur Hidayah/PWMU.CO)
Unik, Musyran Nasyiatul Aisyiyah Ini Tanpa Voting. Kader Nasyiatul Aisyiyah Ranting Singgang saat melaksanakan Musyran (Novita Dwi Nur Hidayah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Unik, Musyran Nasyiatul Aisyiyah Singgang, Sugio, Lamongan, Jawa Timur dilakukan tanpa voting. Tapi langsung musyawarah mufakat dari para kader Nasyiatul Aisyiyah.

Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Singgang periode 2018-2022, Novita Dwi Nur Hidayah SKp Ns, pada Musyawarah Ranting (Musyran) Ke-4 Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung Ahad, (19/11/2023).

“Kita musyrannya memang masih sederhana.
Dari tahun ke tahun masih memakai cara musyawarah. Belum bisa atau belum memungkinkan dilaksanakan secara voting,” katanya.

Dia mengatakan, hal itu dilakukan karena selain melanjutkan tradisi di periode-periode kepemimpinan sebelumnya, juga karena dianggap menjadi cara terbaik.

“Musyran yang dilaksanakan dengan cara langsung bermusyawarah antar semua anggota ini harapannya bisa lebih efektif dan efisien, langsung mencapai mufakat dan dapat diterima dengan baik oleh semua peserta,” imbuhnya.

Menurutnya, setiap peserta musyawarah mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam mengeluarkan pendapat. “Setiap keputusan, baik sebagai hasil mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak harus diterima dan dilaksanakan,” katanya.

Lebih lanjut Novita menjelaskan, apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai bahkan saat telah diupayakan berkali-kali, maka baru dapat digunakan cara lain yaitu dengan pengambilan suara terbanyak (voting).

“Karena ini merupakan Musyran ke-4, mungkin masih banyak kekurangan serta kami masih harus banyak belajar tentang organisasi. Tapi dengan tidak melaksanakan pemilihan secara voting merupakan hal yang kita ambil dalam musyran kali ini,” tambahnya.

Dia berharap, sistem ini bisa menyatukan pendapat yang berbeda, dan mampu mengambil kesimpulan yang benar serta mufakat.

“Ini merupakan gerbang awal kepempinan baru, harapannya mampu menjadikan perubahan lebih baik untuk setiap generasi,” katanya.

Pimpinan Harian PRNA Singgang periode 2022-2026 (Novita Dwi Nur Hidayah/PWMU.CO)

Pesan Ketua PRM Singgang

Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Singgang, Suparnadi SKom berpesan kepada kader-kader Nasyiah agar mampu bermusyawarah dengan baik dan bijak.

“Terima kasih karena sudah bersinergi dalam salah satu Ortom Muhammadiyah yakni Nasyiatul Aisyiyah. Harapannya, dengan terpilihnya jajaran pimpinan harian yang baru, bisa lebih bersinergi secara bersama-sama,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan, organisasi akan berjalan dengan baik tergantung pemeran. Jika bisa kompak serta bersinergi, maka akan menghasilkan organisasi yang bermutu.

“Kemudian komunikasi yang efektif juga mampu menumbuhkan rasa saling menghargai sesama anggota. Oleh sebab itu, membahas segala sesuatu dengan cara berwusyawarah adalah cerminan dari warga Muhamamdiyah,” paparnya.

Dia juga berpesan, agar kader Nasyiah mengedepankan rasa menerima serta menurunkan ego, mampu bertindak sebagaimana dibutuhkan, dan tidak perlu memaksakan apapun.

“Menjadi pemimpin harus bahu-membahu untuk membagi tugas serta peran, tidak membebankan semuanya pada ketua saja, ” ungkapnya sambil tersenyum.

Pak Supar, panggilan akrabnya menyampaikan, kepemimpinan kolektif-koligial yang selama ini dipegang Muhammadiyah juga harus menjadi prinsip bagi kader Nasyaih untuk mengimbangi perkembangan zaman sekarang.

“Maka harapannya bermusyawarahlah dengan baik. Sehingga nanti akan mendapatkan pemimpin yang Shidiq, Tablig, Amanah, Fathonah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” pesannya.

Berikut Jajaran PRNA Singgang Periode 2022-2026 Terpilih

Ketua : Fifin Nur Fauzi
Wakil Ketua 1: Fia Fitriani Rahman
Wakil Ketua 2: Yayuk susilowati
Sekretais 1: Lucky Eva Septia Rini
Sekretais 2: Mundayati
Bendahara 1: Sri Munawaroh
Bendahara 2: Riska Septia Ningtias

Semoga mampu membangun dan menciptakan kolaborasi untuk merespon isu-isu di masyarakat sehingga tercipta kebermanfaatan bagi ummat.(*)

Penulis Novita Dwi Nur Hidayah Editor Nely Izzatul

Exit mobile version