Milad Ke-26 IGABA Dimeriahkan Aneka Lomba

Dari kiri depan adalah Lisa Feronika membawa piala sebagai juara harapan II lomba Tartil dan Ika Fanani membawa piala dalam kejuaraan sandiwara boneka peringkat tiga, berpose bersama dewan guru PAUD TK ABA Sendangagung Paciran (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.COMilad Ke-26 Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) yang digelar di Gedung Perguruan Muhammadiyah Sidokelar Paciran Lamongan berlangsung meriah, Ahad (3/12/2023).

Acara tersebut dimeriahkan Festival Anak Bustanul Athfal (FABA) yang  pesertanya adalah guru dan siswa PAUD ABA se-Cabang Paciran. Dalam FABA tersebut dimeriahkan aneka lomba, mulai dari tartil, pidato, dan sandiwara boneka.

Dalam lomba yang memeriahkan Milad Ke-26 IGABA, Pendidikan Anak Usia Dini TK ABA Sendangagung berhasil Memenangkan lomba sandiwara boneka dan tartil. Guru PAUD Aisyiyah Sendangagung Ika Fanani mengaku bersyukur atas prestasi yang telah diraih.

“Alhamdulillah bisa membawa nama PAUD Aisyiyah Sendangagung meraih juara III dalam lomba sandiwara boneka,” katanya.

Dia menuturkan, kita sempat pesimis karena antara tema cerita yang kita ambil tidak sesuai dengan alat peraganya. “Yang kita persiapkan yaitu berupa boneka binatang sedangkan cerita kita bukan fabel,” tambahnya.

Rekan Ika Fanani, Fera Yuslina mengatakan dalam lomba sandiwara boneka ini bisa menambah kepercayaan diri dan tanggung jawab yang besar karena sebelum tampil kita harus mempersiapkan mental, membuat cerita asli buatan guru.

“Kami bisa menyiapkan kesesuaian boneka dengan ceritanya, membuat dekorasi panggung, dan background musik dan latar,” jelasnya.

Tapi, lanjutnya, yang tak kalah penting adalah berlatih suara dan gerakan boneka agar cerita menjadi hidup sesuai skenario yang kita inginkan.

Sementara juara harapan II lomba tartil diraih oleh Lisa Veronika. Dia mengatakan suatu kebanggaan juga karena selain membawa harum nama lembaga juga bisa mendapatkan ilmunya yang nantinya bisa ditransferkan ke anak didik harapanya

“Karena lomba tartil tidak hal yang mudah, walau membaca al-Quran sudah rutin setiap hari tetapi masalah tajwid tetap harus dibenahi agar bisa benar-benar membaca al-Quran dengan fasih,” katanya. (*)

Penulis Sri Asian. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version