Pentingnya Digitalisasi dan Inklusivitas bagi IPM

Bendahara PWM Jawa Timur Zainul Muslimin dalam pembukaan Musywil) XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur, di UMG, Sabtu (16/1/2/2023). Pentingnya digitalisasi dan inklusivitas bagi IPM. (Nabila Amira Firdaus/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pentingnya digitalisasi dan inklusifitas disampaikan Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Zainul Muslimin dalam Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur.

Musywil dengan tema “IPM Terdepan, Inklusif Berkemajuan” ini berlangsung di lapangan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Sabtu (16/12/2023) pagi.

Zainul Muslimin memberikan sambutan dalam acara tersebut menggantikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Dr dr Sukadiono MM yang berhalangan hadir.

Zainul menekankan pentingnya melatih kader IPM yang terampil, berilmu, dan berakhlak mulia sebagai fondasi kesuksesan. “Saya kalau menyebut adik-adik sekalian, rasanya di tempat ini untuk mencapai puncak, mencapai di tingkat puncak itu rasanya memang harus berkelas, seperti Mas Riyandi (Riyandi Prawita, Ketua Umum PP IPM),” ujarnya.

Ia mencermati PW IPM Jawa Timur perlu lebih aktif dalam ranah digital, terutama dalam menghasilkan konten-konten yang bermanfaat, termasuk aksi-aksi heroik yang memperkaya nilai-nilai masyarakat.

“Karena tentu syarat disebut baik itu, ada kebermanfaatan yang kita tebar dan ketika ada kebermanfaatan yang kita tebar, insyaallah siapapun akan tertarik dengan IPM ini,” katanya.

Zainul menggarisbawahi pentingnya infrastruktur kantor yang memadai untuk mendukung langkah digitalisasi PW IPM Jawa Timur. “Karena untuk memantapkan digitalisasi, saya tentu berpikir mesti ada kantor, ada laptop, ada segala macam, ada internet dan sebagainya,” tambahnya.

Efisiensi, Efektivitas, dan Inklusivitas

Ia menegaskan perlunya menjaga dana Persyarikatan sebagai energi utama, dengan prinsip efisiensi dan efektivitas. “Mari kita lakukan amanah di manapun di Persyarikatan ini, kita lakukan seperti orang-orang sampaikan tadi! Kita butuh kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas, dan yang terakhir kerja mawas,” terang Zainul.

Agar, imbuh Zainul, memenuhi antara input dan output-nya, sekaligus impact-nya, agar memadai, agar tidak terjadi kemubadziran.

Zainul mendorong perlunya kecepatan dalam bertindak dan mengutamakan inklusi dalam organisasi. Saya kira energi yang kita punya, power yang kita miliki, mampu untuk memenuhi kecepatan itu. Mari kita buat IPM ini menjadi sebuah organisasi yang mungkin inklusif, Saya kira Persyarikatan Muhammadiyah sudah membuktikan menjadi rumah besar,” ungkapnya

Ia juga mengajak untuk memilih pemimpin yang memiliki integritas, amanah, adil, dan berkomitmen.

“Oleh karena itu adik-adik sekalian, mari kita pilih pemimpin yang amanah, fathanah, shidik, dan tabligh!” ajaknya.

Zainul memberikan arah yang jelas bagi PW IPM Jawa Timur untuk menghadapi masa depan. Transformasi digital, pengembangan kader, dan pemilihan pemimpin yang berkualitas menjadi kunci keberhasilan dalam perjalanan Persyarikatan Muhammadiyah ke depan.

“Adik-adik sekalian, mari kita terus bersemangat untuk beradu cepat, beradu kebaikan. Begitu ya kira-kira! Artinya beradu kebaikan, beradu banyak-banyak manfaat apa yang kita tebar,” tuturnya. (*)

Penulis Muchammad Jiddan Azhar Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version