Naik Kelas, IPM Kids 4 Sekolah Ini Belajar Public Speaking

Anggota IPM SD Muh 1 GKB, SD Muh 1 Kreatif Menganti, SD Muh 1 Driyorejo, dan MIM 4 Brangsi berfoto bersama (Sandi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Naik kelas, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kids 4 sekolah belajar public speaking dalam Short Course dan Gala Performance di Atrium Gressmall, Sabtu (13/1/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh 98 anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Junior dari 4 sekolah gabungan yaitu SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb), SD Muhammadiyah 1 Kreatif Menganti, SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD Mudri), dan MI Muhammadiyah 4 (MI Mudipat) Brangsi.

Setelah mendapat short course di SD Mugeb pada pagi hari, selepas shalat dhuhur berjamaah di sekolah, kegiatan berlanjut di Atrium Gressmall.

Acara yang mengusung tema Membersamai Pemimpin Masa Depan yang Berakhlaq Mulia dan Komunikatif ini dibuka dengan motivasi dari empat kepala sekolah secara bergantian.

Acara semakin meriah ketika masing-masing sekolah menunjukkan tampilan terbaiknya. Ada penampilan tari, puisi, story telling, dan juga kultum.

Tak hanya itu, anggota IPM juga mendapat ilmu seputar public speaking dari Yudith Anindya, seorang public speaker yang juga merupakan wali siswa SD Mugeb, Khaylila Freya Anasera siswa kelas IV Muhammad.

Anggota IPM dan kepala sekolah 4 sekolah berfoto bersama pemateri Yudith Anindya (Sandi/PWMU.CO)

Yudith, sapaan akrabnya, membagikan tips untuk mencapai sukses di bidang yang dikuasai. Pertama, mengenali potensi sejak dini. Kalo saya memang dari dulu suka bicara di depan umum. Pertama kali jadi MC di depan umum tahun 2003, itu saya masih 16 tahun.

Kedua, lanjutnya, membuat rencana perjalanan karir yang sesuai dengan potensi tersebut. “Karena saya suka ngomong di depan umum, jadi saya sudah membuat rencana nih, mau kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, sesuai dengan passion saya,” ujar lulusan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur ini.

Dia juga membagikan hal penting yang harus diperhatikan saat berbicara di depan umum. Kita harus tau siapa saja yang harus digreeting (disapa) pada acara tersebut, kuasai materi, tulislah poin-poin penting yang akan disampaikan pada sebuah cue card. Cue card hanya dijadikan guidance (panduan).

“Tapi kita juga harus menguasai materi apapun yang akan disampaikan dan kita harus bisa mengimprovisasi. Jadi kita tidak perlu melulu membaca,” ucap Yudith.

Acara ditutup dengan awarding untuk public speaker terbaik dari masing-masing sekolah yang sebelumnya sudah praktik public speaking dalam agenda short course.

Kepala MI Muhammadiyah 4 Brangsi Laren Lamongan Masbahah menyampaikan kesan positifnya pada kegiatan ini.

“Sangat luar biasa, menginspirasi anak-anak kami yang dari desa dan memotivasi juga. Dari beberapa hari yang lalu anak-anak tidak sabar menantikan kegiatan hari ini, mereka sangat antusias. Saya sangat bersyukur bisa bergabung dengan SD Mugeb,” ungkapnya.

Kegiatan ini adalah pertemuan kedua dari 4 sekolah gabungan. Sebelumnya, keempat sekolah ini juga bersinergi mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang bertempat di MI Mudipat Brangsi.

Kegiatan sinergi semacam ini, sambungnya, sangat bermanfaat bagi siswa. Selain mendapat ilmu yang bermanfaat, mereka juga mendapatkan teman baru.

“Kapan hari pernah tidak sengaja ikut O2SN dan ketemu anak-anak Mugeb, mereka saling sapa,” katanya.

Dari kegiatan ini, Masbahah berharap agar siswa yang merupakan anggota IPM dapat mengupgrade skill di bidang public speaking.  “Teruslah selalu belajar mengasah kemampuan diri kita. Output dari kegiatan ini harapannya anak-anak bisa tampil berbicara di depan umum dengan baik,” pesannya. (*)

Penulis Mar’atus Sholichah. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version