Peringati Isra Mikraj, PAUD Al-Kautsar Nanggap Wayang

Peringati Isra Mikraj
Ki Dalang Suyatno bersama murid PAUD al-Kautsar Kota Pasuruan. (Nadia/PWMU.CO)

PWMU.CO – Peringati Isra Mikraj PAUD al-Kautsar Muhammadiyah Kota Pasuruan nanggap wayang kulit bertempat di aula sekolah, Rabu (7/2/2024).

Para siswa datang lebih awal dengan penuh gembira diantar orangtuanya. Mereka disambut kepala sekolah, dewan guru, dan Satpam. Salam dan sapa saling terucap antar wali murid dan para guru.

Peringati Isra Mikraj Nabi Muhammad saw diikuti 256 siswa dari seluruh Kelompok Bermain, TK, Taman Pendidikan al-Quran, ditambah 31 guru karyawan.

Acara dibuka pukul 08.00 WIB. Suasana pecah penuh riang gembira dan tepuk tangan bergemuruh saat masuk seorang dalang wayang edukasi Ki Suyatno disebutkan oleh pembawa acara Rosida.

Dalang masuk dengan iringan gending langgam Jawa yang dioperatori Mita. Tepuk tangan hadirin terus menggema.

Dalang Suyatno adalah Kepala SD Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan. Dia masuk dengan senyum menyapa sambil melambaikan tangannya. Sesekali mendekat kepada anak-anak untuk salaman.

Kepala KB-TK al-Kautsar Rini Kurniati SPd dalam sambutannya mengatakan, sekolah yang sudah maju, berprestasi, dan besar ini harus terus ditingkatkan dengan membangun kebersamaan dan bersinergi dengan pihak luar, berinovasi tiada berhenti.

Wayang bisa digunakan media untuk memberikan pendidikan kepada para siswa, maka kita undang Ki Dalang Pak Yatno,” katanya.

Usai sambutan Ki Dalang Suyatno langsung beraksi. Tampilan pembuka jejer punakawan yang diiringi gending lumbung desa. Hadirin tepuk tangan meriah.

Dalang lewat dialog tokoh Semar kepada anak-anaknya Petruk, Gareng, Bagong, bercerita perjalanan agung Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Kemudian naik sampai Sidratul Muntaha untuk mendapat perintah shalat lima waktu.

Ki Suyatno juga berdialog dengan para peserta untuk berbagi hadiah lewat pertanyaan. Ada 25 hadiah. Murid yang berani menjawab mengacungkan jari, mendatangi dalang. Jawaban benar diberi hadiah.

Di antara siswa yang beruntung mendapat hadiah Dinda, Abizar, Amar, Lala, Kaisah, Shanum, Alvaro, Amran, Firda, dan lainnya.

Sabetan wayang terus melenggang dengan iringan gending pepeling. Dalang memberikan nasihat.

 ”Kalau adzan berkumandang datang waktunya shalat, kita harus menunaikan shalat lima waktu. Lebih utama berjamaah di masjid, dengan sempurna bila diikuti shalat sunah,” kata Ki Dalang Suyatno.

”Hidup di dunia tidak lama untuk sarana di akhirat masuk surga, maka tegakkan shalat lima waktu,” tandasnya.

Dalang lalu memanggil Atim Rofii menuju panggung. Dia pesuruh di sekolah ini. Lalu dalang bertanya apa tugas Pak Atim di masjid dekat rumahnya.

“Saya muadzin, juga imam shalat,” jawabnya. Lantas dalang memberinya hadiah.

Kemudian memanggil Ustadzah Erika dan Ustadzah Fira guru TPA yang telah mengasuh santrinya dengan baik. Keduanya juga mendapat hadiah.

Akhir pagelaran melantunkan lagu Alamate Anak Saleh bersama.

Penulis Aya E Nadia   Editor Sugeng Purwanto

Ki Dalang Suyatno
Exit mobile version