Gunakan 3 Bahasa, Santri PMMP Pandu Roadshow PWMU.CO

Dari kiri ke kanan, Abdul Qadir Jaelani, Fatya Dwi Aulia Hakim dan Sekar Ayu Addini, MC 3 bahasa dari PMMP (Yulia Febrianti/PWMU.CO)

PWMU.CO – Gunakan 3 bahasa, santri Pondok Modern Muhammadiyah Pakusari (PMMP) Jember Jawa Timur menjadi Master of Ceremony (MC) di Roadshow Milad Ke-8 PWMU.CO di Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Sabtu (17/2/2024).

Dengan mengangkat tema Roadshow Sewindu Menginspirasi yang diselenggarakan di Aula Ahmad Zainuri Unmuh Jember, 3 santri PMMP yang beralamatkan di Jalan PB Sudirman No 23 Krajan Pakusari Jember 68181 ini memandu acara yang dimulai pukul 08.30.

Ketiga MC tersebut menggunakan 3 bahasa berbeda untuk memandu acara. Tiga santri tersebut yaitu siswa kelas X Abdul Qodir Jaelani yang menggunakan bahasa Madura, siswa kelas X  Fatya Dwi Aulia Hakim menggunakan bahasa Jawa, dan siswa kelas XII Sekar Ayu Addini menggunakan bahasa Indonesia.

Profil Para MC

Abdul Qadir Jaelani, lahir di Banjarmasin Kalimantan Selatan 15 Februari 2008. Dia merupakan putra pasangan Abdul Ghani dan Siti Yukowiyus Zulfa. Walau kelahiran Kalimantan, Qadir panggilan akrabnya menyampaikan fasih berbahasa Madura karena lingkungan keluarga selalu menggunakan bahasa tersebut di kegiatan sehari-hari.

Walau bercita-cita sebagai pendidik, Qadir belum tahu akan melanjutkan ke mana setelah lulus nanti.

Fathya Dwi Aulia Hakim, gadis kelahiran 3 Februari 2008 Wuluhan Jember ini mengawal acara menggunakan bahasa Jawa. Putri pasangan Lukman Hakim dan Ernawati adalah teman sekelas Qadir. Dia bercita-cita sebagai fotografer dan punya keinginan melanjutkan studinya di Kairo Mesir.

Sekar Ayu Addini adalah MC berbahasa Indonesia. Dia lLahir Wuluhan Jember pada 15 Mei 2006. Dini sapaan akrabnya adalah putri pasangan Khuisairi dan Susilowati yang memiliki cita-cita menjadi dokter dan berencana melanjutkan pendidikannya di Universitas dr Soebandi Jember.

Dihubungi PWMU.CO, Dini mengaku latihan untuk menjadi MC hanya dilakukan selama 2 hari. Dia dan teman-temannya tidak menyangka kalau mengisi acara sebesar ini.

Hal senada juga disampaikan Fathya. Dia mengungkapkan sempat nervous. “Saya pikir hanya di ruang kelas biasa dengan kegiatan yang tak terlalu formal, ternyata acaranya membuat saya sempat nervous,” ungkapnya saat ditemui setelah bertugas. (*)

Penulis Yulia Febrianti. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version