Buku Terbitnya Matahari di Sendangagung Diserahkan Ke PCM dan Pemdes

Penyerahan buku Terbitnya Matahari di Sendangagung kepada Kades Sendangagung Panut Supodo (Kanan), Selasa 13 Februari 2024 (Selamet Wahyono/PWMU.CO)
Penyerahan buku Terbitnya Matahari di Sendangagung kepada Kades Sendangagung Panut Supodo (Kanan), Selasa 13 Februari 2024 (Selamet Wahyono/PWMU.CO)

PWMU.CO – Buku Terbitnya Matahari di Sendangagung yang mengisahkan sejarah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur diserahkan ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran dan Pemerintah Desa Sendangagung.

Penyerahan tersebut dilakukan oleh salah satu penulis yakni Gondo Waloyo dan diterima oleh Sekretaris PCM Paciran, Anas Ma’ruf Skom, Sabtu (10/2/2024) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Paciran.

Sementara penyerahan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Sendangagung diterima langsung oleh Kepala Desa (Kades) Panut Supodo, pada Selasa (13/2/2024) di Kantor Desa Sendangagung.

Buku yang ditulis oleh 4 alumni Pondok Pesantren Al- Ishlah yakni Fathur Rofiq, Gondo Waloyo, Roziq Zainuddin, dan Taslimun ini telah dilaunching dalam acara pelantikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Se-Cabang Paciran pada 25/12/2023 silam.

Penyerahan buku Terbitnya Matahari di Sendangagung kepada Sekretaris PCM Paciran Anas Ma’ruf Skom (Kanan), Sabtu 10 Februari 2024 (Fatchur Rohim/PWMU.CO)

Berharap Menginspirasi Ranting Lain

Anas Ma’ruf menerima buku sejarah PRM Sendangagung ini dengan senang hati dan penuh harap buku ini bisa menginspirasi ranting-ranting lain di Cabang Paciran untuk menuliskan sejarah ranting dalam bentuk buku.

“Saya patut memuji PRM Sendangagung yang telah memiliki buku sejarah ini. Semoga ditiru ranting lain, sehingga setiap ranting ada buku sejarah Muhammadiyah,” tutur pria asli Kranji Paciran ini.

Sementara itu, Panut Supodo Kepala Desa Sendangagung juga menerima buku ini di Kantor Desa Sendangagung. Dia merasa butuh buku tentang referensi desa yang dia pimpin. Pasalnya banyak penelitian mahasiswa yang ingin menggali Desa Sendangagung. Sehingga menurutnya, buku setebal 168 ini salah satu solusinya.

“Selain tentang Muhammadiyah buku ini juga berisi potensi lokal Desa Sendangagung, ada batik, pengrajin perhiasan emas, dan potensi lainnya. Dan istimewanya buku ini ada sambutan tokoh masyarakat tingkat nasional dan juga ada sambutan Bupati Lamongan Dr H Yuhronur Effendi MBA,” ungkap suami Indarwati Sapuan ini.

Dalam kesempatan pertemuan dengan penulis, Panut juga memberi masukan terkait peta Sendangagung, kesenian jidor dan wayang kulit yang tidak termaktub dalam buku ini. “Semoga terus semangat berliterasi,” ujar Kades yang telah menjabat 3 periode ini.

Di hadapan Kades Sendangagung, Gondo Waloyo yang menyerahkan buku bercover Masjid an-Nur ini memaparkan buku ini ditulis oleh 4 penulis lulusan SMPM 12 dan digarap di 4 kota, Fathur Rofiq di Surabaya, Roziq Zainuddin di Pasuruan, Taslimun di Jakarta, dicetak di Yogyakarta dan info digali oleh Gondo Waloyo di Desa Sendangagung. (*)

Penulis Gondo Waloyo Editor Nely Izzatul

Exit mobile version