Fenomena TikTok: Dulu Diremehkan, Kini Capres pun Memerlukannya

Dr Syamsul Sodiq MPd saat menutup Roadshow Milad Ke-8 PWMU.CO di UMG, Sabtu (24/02/24) (Rahma Yulia Isnaini/PWMU.CO)

PWMU.CO – Fenomena TikTok, dulu diremehkan, kini capres pun memerlukannya. Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dr Syamsul Sodiq MPd.

Dia hadir di acara Roadshow Milad Ke-8 PWMU.CO “Sewindu Menginspirasi” yang digelar di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Sabtu (24/2/2024) sing. 

Dalam sambutan penutupan acara di hadapan peserta dari berbagai wilayah Jawa Timur seperti Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Jember itu, Syamsul memberi semangat kepada peserta untuk terus menulis meski banyak kendala yang mungkin ditemui. 

“Proyek kreativitas melalui tulisan karya seni lukisan di tahap awal kurang mendapat apresiasi dan penghargaan dari masyarakat. Tetapi seiring berjalannya waktu karena kesadaran untuk meningkatkan kualitas masyarakat pun akan menghargai,” kata Wakil Ketua PDM yang membidangi Majelis Pembinaan Kader serta Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi (MPID) itu.

Syamsul memberi contoh fenomena TikTok. Dulu orang upload di TikTok seperti diremehkan. Tetapi sekarang seorang calon presiden (capres) pun perlu TikTok untuk membesarkan dirinya. 

“Demikian juga dengan menulis di PWMU.CO. Dengan menulis (di situ), rating PWMU.CO meningkat, publikasi AUM semakin baik. Keterampilan dan kompetensi menulis kita semakin tinggi. Lembaga kita ikut berkembang dan Muhammadiyah semakin besar,” tambah Syamsul.

Pernyataan dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini seolah menanggapi curhatan Zulkifli, peserta dari Tulangan Sidoarjo. Di acara Sambung Rasa Editor-Kontributor yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni, Zulkifli mengungkapkan kalau teman-temannya meremahkan tulisan dia yang dimuat PWMU.CO. Zulkifli juga merasa disindir oleh teman-temannya di AUM, katanya terlalu sibuk menulis berita.

Syamsul, berpesan kepada kontributor agar tetap bersemangat dan terus menulis. Di mana pun bisa menulis, baik itu melalui laptop maupun handphone. “Waktunya juga diatur bisa di sela-sela jam istirahat mengajar atau pekerjaan lain. Buatlah aktivitas menulis sebagai aktivitas menarik dan menyenangkan,” pesan ayah tiga anak itu.

Kepada rdaksi, Syamsul mengajak untuk memperbanyak jumlah kontributor PWMU.CO Jawa Timur.“Sekarang jumlah kontributor Jawa Timur lebih kurang 500 orang. Tetapi jumlah ini masih kurang banyak jika dibandingkan dengan banyaknya amal usaha Muhammadiyah (AUM) Jawa Timur, terutama wilayah tengah yang amal usahanya ‘gemuk’,” katanya.

Sebagai penutup Syamsul berharap bagi yang sudah menjadi kontributor sebaiknya intensitas menulis diperbanyak untuk merangkum kebutuhan dinamika Muhammadiyah se-Jawa Timur. 

dalam kesempatan tersebut Syamsul bersama istrinya membi lado spesial Milad Ke-8 PWMU.CO dengan ‘tumpeng’ unik berisi jajanan pasar. (*)

Penulis Rahma Yulia Isnaini Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version