Membentuk Pribadi yang Bertakwa

Ketua MPID PDM Banyuwangi Taufiqur Rohman MPdI saat memberi ceramah Pengajian Ahad Pagi Tholabul Ilmi di Masjid Baitul Muslimin Srono Banyuwangi (Ghulam Bana Islama/PWMU.CO)

PWMU.CO – Membentuk pribadi yang bertakwa menjadi tema Pengajian Ahad Pagi (PAP) Tholabul Ilmi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Srono Banyuwangi Jawa Timur di Masjid Baitul Muslimin yang beralamat di Jalan Srono Muncar, Ahad (3/3/2024).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Taufiqur Rohman MPdI.

Pengajian ini dihadiri oleh segenap PCM Srono, PC Aisyiyah, jamaah masjid Baitul Muslimin, dan warga sekitar. Mengawali ceramahnya Taufiqur Rohman mendoakan jamaah yang hadir, agar selalu mendapatkan nikmat kesehatan. Dia menyampaikan pentingnya hadir di pengajian, seperti PAP ini.

“Ini satu bentuk kita tolong-menolong dalam hal ketakwaan,” ujarnya, sambil mengutip ayat Taawanu alal birri wataqwa.

Dia mengatakan kepada jamaah pengajian, orang yang bertakwa adalah orang yang paling mulia di sisi Allah SWT. Allah tidak memandang seseorang itu karena kesukuannya. Apakah dia itu suku Jawa, Bugis, Batak, Minang, ataupun Melayu? Allah juga tidak memandang seseorang itu, karena rambut dan warna kulitnya.

“Tapi Allah melihat seseorang, karena ketakwaannya,” katanya.

Selanjutnya dia menguraikan arti kata takwa yang berasal dari kata wiqayah. Yang artinya memelihara atau menjaga diri. Maka para musafir di Indonesia mengartikan kata taqwa, meskipun beragam arti, tapi muaranya sama.

Sebagian dari mereka ada yang mengartikan takwa itu dengan arti takut. Ada yang mengartikan berbakti. Ada pula yang memberikan pengertian menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Untuk lebih memahamkan arti takwa kepada jamaah, maka Taufiqur Rohman memberikan ilustrasi takwa dalam konteks pertanyaan tentang takwa yang diajukan kepada sahabat nabi yang bernama Abu Hurairah RA. Jawabannya orang yang melangkah dengan hati-hati agar tidak menginjak duri. Itulah ilustrasi takwa.

Dalam konteks bulan Ramadhan yang akan jatuh pada 11 Maret 2024 mendatang sesuai maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Taufiqur Rohman mengajak jamaah mentadaburi ayat al-Quran Surat al-Baqarah 183. Di ayat tersebut dijelaskan perintah Allah kepada orang-orang yang beriman agar menjalankan ibadah puasa.

“Dengan tujuan menjadi orang yang bertakwa,” tegasnya.

Karena puasa itu, lanjutnya, dalam rangka membentuk pribadi yang bertakwa, maka Taufiqur Rohman meminta jamaah agar memperhatikan beberapa hal saat Ramadhan nanti. Di antaranya shalat Tarawih, tadarus al-Quran, sedekah, dan zakat.

“Semua itu harus digiatkan dan lebih diintensifkan,” tegasnya.

Pengajian yang berdurasi selama satu jam ini berlangsung dengan khidmat. Diakhiri dengan doa penutup majelis. (*)

Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version