Kaos ‘Aku Menulis maka Aku Ada’ Jadi Kejutan Roadshow PWMU.CO di Kediri

Sekretaris PDM Kota Kediri Dwi Hari Winarno menyerahkan kaos ‘Aku Menulis maka Aku Ada’ kepada Editor Sugeng Purwanto, sementara Pemred Mohammad Nurfatoni langsung memakai kaos yang dia terima. (Putra Bintan Adi Nugroho/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kaos ‘Aku Menulis maka Aku Ada’ menjadi hadiah kejutan Milad Ke-8 PWMU.CO, Sabtu (9/3/2024).

Hadiah ini panitia lokal persembahkan kepada redaksi PWMU.CO ketika Roadshow berlangsung di Hall Ki Bagus Hadikusumo, lantai 2 Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Kediri. Kontributor dari Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Pacitan, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, Gresik dan Probolinggo yang hadir pagi itu menyaksikannya.

Kejutan yang sudah terencana sejak sebulan silam ini bermula dari panggilan telepon sang Pemred PWMU.CO Mohammad Nurfatoni kepada salah satu kontributor andalan PWMU.CO dari Kota Kediri, Nico Perlambang Agung. Ketika Fatoni–sapaan akrabnya–menunjuk Kota Kediri sebagai tuan rumah, Nico beserta panitia dari PDM Kota Kediri menyatakan siap. Ide itu pun muncul saat panitia lokal melakukan rapat.

Akhirnya, ketika hari-H Roadshow Milad Ke-8 PWMU.CO terselenggara pada Sabtu (9/3/2024), kejutan ini terwujud. Tepat setelah Fatoni menyampaikan sambutan dan membuka acara, kejutan pertama dimulai. Salah satu Kontributor PWMU.CO asal Kabupaten Kediri Aini Sukriah muncul dengan membawa kue tart. Lagu Selamat Ulang Tahun yang dipopulerkan Jamrud mengiringi langkahnya.

Kemudian, sebagai hadiahnya, Sekretaris PDM Kota Kediri Dwi Hari Winarno menyerahkan kaos berwarna hijau itu kepada Fatoni dan editor senior PWMU.CO Sugeng Purwanto. Keduanya langsung sumringah. Fatoni tak menyangka akan mendapat hadiah berupa kaos. Sebab, biasanya, merekalah yang membagikan kaos kepada para kontributor PWMU.CO.

Dengan bangga, keduanya langsung memakai hadiah kaos spesial tersebut. Ukurannya pas. Hingga Roadshow Milad Ke-8 PWMU.CO berakhir, kaos itu masih mereka pakai.

“Tulisannya provokatif ya, seperti kalimat yang diucapkan Rene Descartes. Ini luar biasa bagus sekali. Idenya bagus! Saya sangat menghargai kaos ini,” ungkapnya sambil memakai kaos tersebut. Kalimat itu, kata Fatoni, menekankan pentingnya menulis sebagai eksistensi diri. “Artinya kalau tidak menulis, berarti kehilangan kesejatian diri,” katanya.

Karena kedelapan redaksi PWMU.CO lainnya berhalangan hadir, maka kaos yang telah mereka siapkan itu dititipkan kepada Fatoni dan Sugeng. “Semuanya dapat kaos,” ujar Nico.

Makna Kaos

Nico menyatakan, kaos ini menjadi simbol semangat kontributor PWMU.CO Kota Kediri. “Menggambarkan komitmen kami untuk terus menulis dan menjaga keberadaan persyarikatan Muhammadiyah di Kota Kediri,” ujarnya.

Kemudian ia menjelaskan, inspirasi untuk membuat kaos tersebut datang dari pelajaran filsafat saat kuliah. Terkenal dengan kalimatnya, “Cogito ergo sum”. Artinya, aku berpikir maka aku ada.

“Filsuf Prancis Rene Descartes memberikan inspirasi bagi kami untuk terus menulis dan memperkuat kiprah persyarikatan Muhammadiyah di Kota Kediri,” imbuh mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Kediri itu.

“Orang yang menulis sudah pasti membaca, sementara orang yang membaca belum tentu menulis. Sehingga apa yang kita tulis merupakan cerminan dari karakter kita yang sedikit banyak terbentuk dari buku-buku yang kita baca,” ungkap Nico.

Ia meyakini, menulis penting sebagai wujud pemahaman dan kontribusi terhadap perkembangan keilmuan dan pemikiran. “Kaos ini bukan hanya sekadar pakaian, namun juga menjadi simbol semangat dan komitmen para kontributor untuk terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi positif melalui tulisan-tulisan mereka,” ungkapnya.

Ia berharap, semangat ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut berkontribusi dalam memperkuat peran persyarikatan dan keilmuan di Kota Kediri. (*)

Penulis Putra Bintan Adi Nugroho Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version