PDA Kediri Raya Konsolidasi

Dari kiri: Kordinator PDA Wilker Kediri Raya Dra Alfiyah, Ketua Majelis Dikdasmen PWA Jatim Dra Siti Asmah MPdI dan Ketua PDA Tulungagung Imroatin. (Shoimah Budiwiyati/PWMU.CO)

PWMU.CO – PDA Kediri Raya konsolidasi. Mereka membahas bagaimana membangun kemitraan dan solusi masyarakat tangguh.

Semangat menyala di Aula Masjid al-Fattah ketika Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tulung Agung ikut konsolidasi Wilayah Kerja (Wilker) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kediri Raya, Rabu (1/5/2024). Lima PDA yang termasuk dalam wilker ini meliputi PDA Tulung Agung, Trenggalek, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Nganjuk.

Konsolidasi ini agenda rutin tiga bulan sekali. Di mana para pemimpin dari lima wilayah berkumpul, berdiskusi, dan menyusun strategi bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Setiap PDA menyampaikan tindak lanjut dari permasalahan yang telah mereka identifikasi pada pertemuan sebelumnya di PDA Kabupaten Kediri. Kepada PWMU.CO, Koordinator PDA Wilker Kediri Raya Dra Alfiyah yang memandu acara ini mengungkap, salah satu masalah yang dominan adalah tentang rangkap jabatan.

“Dengan semangat gotong royong, kami berhasil menemukan solusi yang memuaskan. Alhamdulillah, permasalahan ini sudah terselesaikan,” ungkap Alfiyah.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Siti Asmah MPdI menunjukkan betapa pentingnya kerja tim dan sinergi dalam mencapai tujuan bersama. Ia memberikan pesan inspiratif kepada setiap PDA, terutama Pimpinan Harian. Asmah mengimbau mereka untuk menggelar rapat luring setiap bulan, bahkan mendorong untuk turun ke bawah (Turba) ke Cabang dan Ranting guna memberikan motivasi langsung di akar rumput.

Suasana konsolidasi wilker di Masjid Al-Fattah. (Shoimah Budiwiyati/PWMU.CO)

Di sela pertemuan, Alfiyah menyoroti isu pendidikan. Semua PDA dengan semangat memaparkan program unggulan mereka. Beberapa di antaranya menitikberatkan pada pendidikan inklusi. Mereka menegaskan komitmen untuk memastikan setiap individu memiliki akses yang sama terhadap pendidikan.

Sementara itu, Imroatin dari PDA Tulung Agung mengenalkan konsep Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagai respon atas situasi rawan bencana di wilayah mereka. “Konsep ini tidak hanya mengedepankan kesiapsiagaan fisik, tetapi juga memperkuat pengetahuan dan kesadaran tentang bagaimana mengantisipasi dan mengatasi bencana,” ujarnya.

Dengan semangat kerjasama dan dedikasi, Imroatin menilai, konsolidasi Wilker ini menjadi cerminan nyata dari komitmen Aisyiyah Kediri Raya dalam membangun kemitraan yang kuat dan menyediakan solusi yang tangguh untuk masyarakat. (*)

Penulis Putra Bintan Adi Nugroho Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version