Bertabur Hadiah di Baitul Arqam Panti Asuhan

Bertabur hadiah
Kelompok terbaik peserta Baitul Arqam LKSA menerima hadiah. (Ernam/PWMU.CO)

PWMU.CO – Bertabur hadiah di acara Baitul Arqam LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Anak) Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Timur.

Acara penuh semarak berlangsung di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Sabtu-Senin (9-11/3/2024).

Baitul Arqam LKSA atau panti asuhan dilaksanakan oleh Majelis Pengembangan Kesejahteraan Sosial (MPKS) bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Jawa Timur.

Pembukaan meriah dengan tampilan tari, nyanyi, puisi, dan band. Semua dimainkan anak-anak LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah Ponorogo.

Bahkan juga ditampilkan band tuna netra. Semua pemain dan vokalisnya juga tuna netra.

Saat penutupan juga tak kalah meriah bertabur hadiah . “Pasalnya banyak hadiah saat penutupan. Mulai hadiah hiburan sampai uang,” terang Syarif Hidayatullah, instruktur Baitul Arqam.

Dia menjelaskan, ada banyak kriteria untuk peserta agar mendapat hadiah. Mulai peserta terbaik sampai terkepo, semua dapat hadiah.

“Kita buat kriteria terbaik, terdisiplin, teraktif, tersaleh dan tersalehah, terlucu, dan terkepo,” lanjut dosen Universitas Muhammadiyah Gresik ini.

Ada juga hadiah sembako dan kaos. Mereka yang dapat menjawab pertanyaan menerima sembako dan kaos.

“Ini hadiah hiburan untuk menyenangkan peserta. Sebab mereka sudah dapat paket Rendangmu, Mi Healthy, dan kopiah dari panitia,” lanjut Mas Syarif, sapaannya.

Hadiah utama merupakan hadiah kelompok. Dari awal masuk pelatihan, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok. Mereka berlomba untuk mendapatkan bintang-bintang.

“Hasil bintang-bintang itu kita total dan kelompok dengan bintang terbanyak mendapatkan hadiah,” lanjut Mas Syarif.

Peserta Baitul Arqam LKSA menerima hadiah uang dari Ketua DPRD Ponorogo. (Ernam/PWMU.CO)

Uji Nyali

Tidak hanya hadiah hiburan yang didapatkan peserta. Sebanyak tujuh peserta mendapatkan hadiah uang dari Ketua DPRD Ponorogo. “Awalnya saat ketua DPRD Ponorogo memberikan motivasi, peserta ditantang. Siapa yang bisa ceramah, maju,” cerita Mas Syarif.

Ternyata tujuh orang maju. Setelah ditanya siap apa tidak, semua menjawab siap. Kemudian mereka disuruh duduk. ”Rupanya tantangan itu hanya uji nyali. Mereka tidak disuruh ceramah beneran,” terangnya.

Mereka yang maju mendapat hadiah uang seratus ribu rupiah. Uang itu dititipkan kepada para instruktur dan diberikan saat penutupan. Anak-anak senang sekali. Hanya maju saja dapat hadiah.

Ada lagi doorprize dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).

UMM memberikan doorprize lewat pemateri dari UMM, M. Himawan Sutanto dan Luluk Dwi Kumalasari.

Sedangkan UMSurabaya memberikan doorprize dengan menerjunkan tim dari Fakultas Kedokteran yang menyampaikan bahaya narkoba. Ini sekaligus baksos FK UMS untuk memperingati miladnya yang ke-8.

Semua peserta bergembira mengikuti Baitul Arqam meriah bertabur hadiah.

Penulis Ernam  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version