MPKS PWM Jatim Tangani Penelantaran Anak Antar Provinsi

Perwakilan dari MPKS PWM jatim, MPKS PDM Kota Malang, Fasilitator Pemberdayaan MPM PDM Kota Malang, dan Lazismu Kota Malang berfoto bersama pengasuh cucu MH selama di Malang (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Syukur Alhamdulillah terucap oleh MH, seorang wanita paruh baya dari Semarang. Ini karena Ia dapat kembali dengan cucunya yang berusia 3 tahun di Malang, Sabtu (20/7/2024). Cucunya ditelantarkan oleh ibunya sejak Maret 2024 dan ikut keluarga ADB yang menjadi pengasuh anak tersebut di Malang.

Kemunculan kasus ini karena adanya surat permohonan penjemputan pada 18 Juli lalu dari MH di Semarang kepada PWM Jateng terkait penelantaran seorang anak oleh ibunya.

Surat tersebut kemudian dilanjutkan ke Ketua Majlis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PWM Jawa Timur, Hudi Nur W. Dengan cepat, Jumat (19/7/2024) Tim MPKS PWM Jatim dengan dikomandoni oleh Ustadz Fadly Yulianto beserta Tim MPKS PDM Kota Malang sigap menuju saudari ADB, pengasuh anak yang beralamat di Keluarahan Sukun Kota Malang sebagaimana diberikan oleh MPKS PWM Jateng.

Hingga hari Sabtu (20/7/2024) dipertemukan antara MH selaku neneknya dengan ADB dan ibunya, KML di Kelurahan Sukun, Kota Malang. Dengan pendekatan yang humanis didampingi Tim MPKS PWM Jatim, MPKS PDM Kota Malang, BLKK Muhammadiyah, Lazismu Kota Malang.

Di tengah pertemuan yang emosional dan haru, karena sudah ada ikatan emosional antara ADB berserta keluarga dengan anak tersebut. Di sisi lain, nampak kerinduan yang lama antara MH dengan cucunya.

Alhamdulillah menghasilkan kesepakatan win-win solution. Dalam pertemuan ini disepakati bantuan dari LAZISMU PWM Jatim menanggung semua biaya yang dikeluarkan oleh keluargan ADB.

Dalam pertemuan itu disampaikan oleh Koordinator Tim Fadly Yulianto, “semoga ini menjadi pembelajaran kita semua sebagai orang tua terkait merawat anak bukan hanya diserahkan kepada asisten rumah tangga, tetapi itu adalah tanggung jawab orang tua, baik ayah maupun ibu.” (*)

Penulis Muhammad Himawan Sutanto Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version