Doa agar Anak Terhindar dari Perzinaan

Doa agar Anak Terhindar dari Perzinaan (Illustrast freepik.com premium)

Doa agar Anak Terhindar dari Perzinaan; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo

PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits sebagai berikut: 

عن أبو أمامة الباهلي أنَّ غلامًا شابًّا أتى النبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم فقال : يا نبيَّ اللهِ أتأذنُ لي في الزنا ؟ فصاح الناسُ به , فقال النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم قَرِّبوهُ , ادْنُ فدنا حتى جلس بين يديْهِ , فقال النبيُّ عليه الصلاةُ والسلامُ : أتحبُّه لأُمِّكَ فقال : لا , جعلني اللهُ فداك , قال : كذلك الناسُ لا يُحبُّونَه لِأمَّهاتِهم , أتحبُّه لابنتِك ؟ قال : لا ، جعلني اللهُ فداك قال : كذلك الناسُ لا يُحبُّونَه لبناتِهم , أتحبُّه لأختِك ؟ وزاد ابنُ عوفٍ حتى ذكر العمَّةَ والخالةَ , وهو يقولُ في كلِّ واحدٍ لا , جعلني اللهُ فداك , وهو صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم يقولُ كذلك الناسُ لا يُحبُّونَه , وقالا جميعًا في حديثِهما – أعني ابنَ عوفٍ والراوي الآخرَ – : فوضع رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم يدَه على صدرِه وقال : اللهمَّ طهِّرْ قلبَه واغفر ذنبَه وحصِّنْ فَرْجَه فلم يكن شيءٌ أبغضَ إليه منه .العراقي إسناده جيد رجاله رجال الصحيح

Dari Abu Umamah al-Bahiliy, bahwa ada seorang anak muda datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata: “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk melakukan zina.” Maka sejumlah orang terus menghampiri pemuda itu dan memarahinya, mereka berkata, ”Diam kamu!” Maka berkata Rasulullah ﷺ, “Dekatkanlah pemuda itu (kepadaku)!” Lalu beliau berkata kepadanya, “Duduklah!” Maka pemuda itu pun duduk. “Apakah kamu suka seseorang berzina dengan ibumu?” tanya Rasulullah. Pemuda itu menjawab, “Demi Allah, tidak. Semoga Allah menjadikanmu sebagai tebusanmu.”

Rasulullah bersabda, “Begitu pula orang lain, tidak ada yang suka ibunya berzina dengan orang lain.” “Apakah kamu suka seorang berzina dengan anak perempuanmu?” tanya Rasulullah. Pemuda itu menjawab, ”Demi Allah, tidak. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.”

Rasulullah bersabda, ”Begitu pula orang lain, tidak ada orang suka anak perempuannya berzina.” “Apakah kamu suka seseorang berzina dengan saudari perempuanmu?” tanya Rasulullah. Pemuda itu menjawab, ”Demi Allah, tidak. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu”. Rasulullah berkata, ”Begitu pula orang lain, tidak ada orang suka saudari perempuannya berzina dengan orang lain.” “Apakah kamu suka seseorang berzina dengan saudara perempuan ayahmu?” tanya Rasulullah. Pemuda itu menjawab, ”Demi Allah, tidak. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.” 

Rasulullah bersabda, ”Begitu pula orang lain, tidak ada yang suka saudara perempuan ayahmu berzina dengan orang lain.” “Apakah kamu suka seseorang berzina dengan dengan saudara perempuan ibumu?” Pemuda itu menjawab, ”Demi Allah, tidak. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu”. Rasulullah bersabda, ”Begitu pula orang lain, tidak ada yang suka saudari ibunya berzina dengan orang lain.” 

Lalu Rasulullah meletakkan tangan beliau ke atas tubuh pemuda itu, sambil berdoa: ”Ya Allah ampunilah dosa-dosanya, bersihkanlah hatinya dan peliharalah kemaluannya.” 

Perawi berkata, ”Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak lagi menoleh kepada sesuatu apa pun (yang diharamkan). (HR al Iraqi, dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu)

Fitnah Wanita

Fitnah wanita adalah fitnah terbesar bagi kehidupan umat manusia di akhir zaman, sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadistnya.

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً هِيَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ. متفق عليه

Dari Usamah bin Zaid dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Sepeninggalku, tidak ada (sumber) bencana yang lebih besar bagi laki-laki selain daripada wanita.’ Muttafaqun alaih.

Perempuan zaman medsos ini lebih berani menampakkan diri bahkan lebih dari itu. Hal ini yang menyebabkan fitnah atau ujian bagi kaum lelaki lebih hebat dan lebih berat. Tiada hal yang harus dilakukan kecuali terus-menerus memperkuat keimanannya. Tantangan ini juga sangat berat terutama bagi para orang tua dan para pendidik atau guru. Apalagi zaman medsos ini semua bebas mengakses konten-konten yang menjijikkan, konten-konten yang dilakukan oleh manusia yang memerankan diri layaknya binatang.

Konten-konten itu memang sengaja dibuat dalam rangka merusak mental dan akal generasi muda, khususnya generasi muslim. Tiada jalan lain bagi orang tua dan para pendidik atau guru kecuali bagaimana memperkuat nilai-nailai keimanan bagi mereka. Menanamkan nilai-nilai akidah atau spiritual power ke dalam jiwa mereka. Nilai inilah yang akan dapat menjadikan mereka memahami akan arti dan makna kehidupan ini secara baik dan benar. Sekalgus nilai ini dapat menjadi benteng kekuatan dalam jiwanya untuk tetap teguh atau istikomah dalam memegang kebenaran. 

Agar mereka selalu berusaha istikamah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dalam berbagai keadaan dan menjauhi apa yang dilarang. Mereka akan memahami bahwa hidup yang sebentar ini tidak akan disia-siakan untuk melakukan maksiat, akan tetapi sebaliknya akan dimanfaatkan untuk menjalankan ketaatan kepada Allah. Tidak dengan kesadarannya sendiri masuk neraka akan tetapi justru akan memaksakan diri untuk masuk surga.

Surga diliputi dengan sesuatu yang tidak menyenangkan akan tetapi membahagiakan. Neraka diliputi oleh sesuatu yang menyenangkan sekalipun kemudian menimbulkan penyesalan. Begitulah sabda nabi yang menjadi nasehat bagi umat beliau. Maka seorang remaja atau pemuda selalu menempatkan diri untuk sesuai dengan nilai akidahnya itu.

Tatkala orang tua dan pendidik ini lalai dengan hal ini, akan berakibat tidak pahamnya anak-anak terhadap nilai kehidupan ini. Padahal amanah ini begitu besar dan tanggung jawab ini akan ditanyai nantinya. 

Doa Terhindar dari Perzinaan 

Sebagaimana hadits yang panjang di atas, Rasulullah mengajarkan doa untuk orang tua dan para pendidik. Doa tersebut hendaknya diamalkan sebagai bagian dari tanggung jawab tersebut. Hal ini juga menunjukkan keseriusan kedua orang tua dan juga para pendidik atau guru dalam rangka memberikan kebaikan kepada putra-putrinya, baik anak secara biologis maupun anak didiknya. 

   اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبَهُ وَاغْفِرْ ذَنْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

”Ya Allah bersihkanlah hatinya dan ampunilah dosa-dosanya, dan peliharalah kemaluannya”

Tiada kata terlambat dalam berbuat kebaikan, termasuk di dalamnya dalam rangka berdoa. Rasulullah mengajarkan doa di atas dengan tiga permohonan sekaligus yaitu pertama, agar si anak disucikan hatinya, disucikan berarti dibersihkan dari terbersit melakukan keburukan dan kemaksiatan. Kedua, agar si anak diampuni dosa-dosanya, dosa-dosa yang pernah dilakukannya dan ketiga, agar dilindungi kemaluannya dari perbuatan fahsya’ atau zina.

Doa tersebut dapat juga diganti dengan kata ganti bersama-sama, sehingga doa tersebut menjadi permohonan untuk kita semua. 

اَللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا وَاغْفِرْ ذُنُوْبَنَا وَحَصِّنْ فَرُوْجَنَا

”Ya Allah bersihkanlah hati kami dan ampunilah dosa-dosa kami, dan peliharalah kemaluan kami.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version