Korban Gempa Bawean Psikosomatis, Relawan MDMC Lakukan Ini di Diponggo

Pelayanan medis warga Desa Diponggo Kecamatan Tambak Bawean, Kabupaten Gresik usai dilanda gempa susulan 4,8M, Jumat (29/3/2024). (Norma Ismayucha/PWMU.CO)

PWMU.CO – Korban gempa Bawean di Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur,  banyak yang mengalami psikosomatis akibat gempa bumi yang melanda sejak Jumat (22/3/2024).

Apalagi, meski sepekan berlalu, Jumat (29/3/2024) pagi pukul 04.23 WIB tadi warga Bawean masih merasakan gempa susulan berkekuatan 4,8M.

Lima relawan bidang psikososial Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Gresik di bawah Koordinator Ika Famila Sari SPsi MPsi Psikolog pun melakukan pelayanan psikososial di UPT SD Negeri 361 Gresik. Lokasinya tepat di seberang Balai Desa Kecamatan Tambak. Alamatnya di Jalan Raya Diponggo, Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Bawean, Kabupaten Gresik.

Ika menyampaikan, “Awalnya kami berencana mau asesmen untuk anak-anak tapi ada Mandalawangi Peduli dan PT Semen Indonesia Tbk yang sudah terlebih dahulu melakukan.”

Akhirnya Ika dan timnya dari MDMC Gresik melakukan kolaborasi dengan mereka. “Penanganan mereka lebih ke psikososial. Memberikan kertas, lalu anak-anak diminta menggambar. Maka relawan psikososial MDMC turut membantu mengondisikan anak-anak dan membagikan beberapa perlengkapan,” ujar ibu dua anak ini.

Setelah itu, barulah Ika meminta gambar anak-anak untuk dia asesmen lebih lanjut. “Kita lihat dari gambarnya anak-anak bagaimana pemilihan warnanya untuk tahu kondisi psikologis anak,” ungkap perempuan yang sehari-harinya menjadi Direktur Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) SMAM 10 Gresik (Smamio) itu.

Lebih lanjut, Ika menerangkan, “Secara umum, mereka memilih warna colorful. Artinya, anak-anak masih bisa mengekspresikan emosi bahagia dan cerianya.”

“Tapi ada beberapa anak yang kita lihat dominan menggunakan warna-warna gelap. Ini yang akan menjadi catatan kita dan kita coba lakukan penanganan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada kecemasan yang anak tersebut rasakan dan masih ditekan,” jelas Ika.

Selain itu, dari gambar bebas anak-anak itu, Ika juga bisa mengetahui bagaimana tingkat kecemasannya. Adapun di awal kunjungan ke sana tadi pagi, pihaknya memberikan ice breaking dulu. “Biar anak-anak fun dan happy,” ungkapnya.

Tim relawan psikososial MDMC Gresik melakukan asesmen dan penanganan psikososial untuk anak-anak di Desa Diponggo. Korban Gempa Bawean Psikosomatis, Relawan MDMC Lakukan Ini di Diponggo (Norma Ismayucha/PWMU.CO)

Konseling

Ika kemudian mengungkap, pihaknya menangani banyak pasien ibu-ibu yang meminta sesi konseling. “Banyak ibu-ibu merasakan berbagai macam keluhan. Bukan hanya keluhan fisik tapi juga keluhan psikologis. Untuk keluhan fisiknya ditangani rekan-rekan relawan medis,” jelas Ika.

MDMC memang menerjunkan relawan medis juga di sana. Ada 1 dokter dan 2 perawat yang sehari-harinya bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG).

Untuk keluhan non fisik, Ika mengungkap, “Ibu-ibu mengalami banyak keluhan psikosomatis. Ini ditandai susah tidur atau tidak bisa tidur nyenyak, nafsu makan berkurang, masih keliyengan, sering merasa kaget, cemas, sering nangis tiba-tiba, bahkan khawatir berlebihan sehingga tidak melakukan apapun.”

Gejala lain yang muncul, lanjut Ika, ibu-ibu yang bekerja juga merasa tidak fokus dan kurang konsentrasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. “Banyak sekali kondisi ibu-ibu yang mengalami keluhan sama. Kita tindak lanjuti dengan kegiatan besok,” tegas Ika.

Pihaknya berencana, bentuk penanganan psikologis pada Sabtu (30/3/2024) ialah membentuk grup-grup kecil berkapasitas 6-8 orang untuk menjalani sesi trauma healing. Di mana salah satunya akan ada sesi relaksasi.

“Kami ajarkan teknik pernapasan ke ibu-ibu supaya bisa lebih meredakan kecemasan yang dirasakan sehingga tidak menjadi psikosomatis berkelanjutan,” imbuhnya.

Ika sendiri hari ini melayani konseling kepada 7 orang. Terdiri dari 6 ibu-ibu dan 1 anak.

Norma Ismayucha, Relawan MDMC lainnya yang juga bertugas di Diponggo  menyampaikan tantangan yang timnya hadapi saat bertugas di desa terpencil Pulau Bawean ini. “Kami yang dikirim ke Posko Diponggo tidak ada sinyal sama sekali untuk semua kartu,” ungkapnya.

Di posko itu Norma membantu tim medis. “Untuk hasil pemeriksaan kesehatan, rata-rata dari ibu-ibu yang datang. Tensinya naik semua. Merasa capek dan kebas di daerah pundak, pusing, ada yang beberapa nafsu makannya berkurang,” jelasnya.

Di sana, tim relawan medis MDMC menyediakan pelayanan kesehatan berupa cek tensi, tes gula darah, dan memberikan obat sesuai keluhan. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version