Dimensi Lahir dan Batin Bulan Ramadhan Diulas Khotbah Id Unmuh Jember

dimensi lahir
Prof Dr Aminullah Elhady MAg mengungkap hikmah lahir dan batin Ramadhan di khotbah Idul Fitri di Unmuh jember. (humas umj)

PWMU.CO – Dimensi lahir dan batin bulan Ramadhan menjadi topik bahasan khotbah Idul Fitri yang diadakan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember di Lapangan Futsal kampus, Rabu (10/4/24).

Shalat Idul Fitri diimami Atok Susiyanto SPd dan khatib Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Prof Dr H Aminullah Elhady MAg.

Aminullah Elhady menjelaskan, dalam bulan Ramadhan terdapat spirit, ruh dan jiwa pembangkit. “Selama Ramadhan, jiwa kebaikan berproses dan bermuamalah di tengah masyarakat.

Kekuatan spritual itulah yang menggerakkan fisik bersumber dari Allah SWT. “Maka dari itu, umat Muslim mengalami peningkatan kualitas baik lahir maupun batin di bulan Ramadhan,” katanya di hadapan sekitar 1200 jamaah.

Amin, sapaannya, mengungkap nilai-nilai spiritual harus kita terapkan pada kehidupan sehari-hari. Baik ritual ibadah kepada Allah swt, maupun amalan muammalah kepada sesama.

“Manusia dapat mengevaluasi setiap amalan di bulan Ramadhan, untuk bekal di masa selanjutnya. Allah swt mengajak kita hidup seimbang, dengan memperlakukan sesuatu dengan baik,” ungkapnya.

Kualitas ibadah tidak hanya meningkat pada bulan kesembilan, Ramadhan, saja. “Tetapi juga sebelas bulan yang lain, berkehidupan duniawiyah dan akhirat harus seimbang,” tuturnya.

Kalau Ramadhan kemarin ibarat tamu yang keberadaannya disambut secara suka cita, Aminullah menekankan, di titik inilah pembuktian seberapa jauh kualitas iman telah bertambah.

Anggota Badan Pembina Harian (BPH) Unmuh Jember ini menuturkan salah satu hikmah Ramadhan yakni Allah memerintahkan kita memilih mana yang prioritas atau amalan yang utama.

“Selama ini kita melihat Ramadhan hanya dari rentang waktu saja, itu hanya secara lahir, tapi Rasulullah memerintahkan hikmah Ramadhan tidak sampai di situ,” tuturnya.

Secara batin, sambungnya, hikmah Ramadhan yakni untuk menjauhi hal-hal yang sia-sia, tidak bermakna dan yang buruk.

Dia menyampaikan, Allah swt tidak hanya membutuhkan orang seperti itu, meskipun dia sudah menahan lapar dan dahaga.

“Untuk itu janganlah kita hanya mencari hikmah dari dimensi lahir saja, namun juga secara batin sebagai penguatan spritual kita,” tandasnya.

Pada akhir khutbah, dia mengajak para jamaah berdoa dan berpesan,”Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kita kekuatan lahir dan batin, dan menerima semua amalan baik selama di bulan Ramadhan ini, aamiin.”

Penulis Wulidatul AminahDisa Yulistian Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version