Tidak Mudah Jadi Guru tapi Kita Bisa, dari Halalbihalal SD Mugeb

Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi memberikan hadiah buku kepada guru asisten Qonita Rizka Syafana di depan rumahnya, Selasa (16/4/2024). (Mohammad Fathoni/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tidak mudah jadi guru tapi kita bisa. Demikian pesan di Halalbihalal Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb), Selasa (16/4/2024).

Halalbihalal kali ini spesial karena berlangsung di rumah Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi. Alamatnya di Perumahan Grand Gresik Harmoni B5 No. 14 Kembangan Gresik, Jawa Timur.

Sebenarnya, ini merupakan rumah ketiga yang guru dan karyawan SD Mugeb kunjungi di hari pertama masuk sekolah usai libur Hari Raya Idul Fitri ini. Rumah pertama ialah rumah guru SD Mugeb Romlah SPd di Randuagung yang baru saja menunaikan ibadah umrah di Ramadhan kemarin. Rumah kedua ialah rumah guru SD Mugeb Retno Ari Susilowati SPd di Cerme yang baru melahirkan putra keduanya.

Ari, sapaan akrab kepala SD Mugeb, menyambut kedatangan para guru dan karyawan SD Mugeb di rumahnya. Ia berdiri di depan sambil menyajikan keranjang berisi berbungkus-bungkus kacang tanah goreng yang diikat dengan tali merah. Ari tak sendirian, melainkan ditemani Wakil Kepala Sekolah bidang Umum Agus Suprayitno SPd.

Para guru dan karyawan sebagian duduk di teras rumahnya. Sebagian lainnya duduk di kursi yang tertata rapi di jalan depan rumahnya. Mereka bercengkrama hangat sambil menikmati jajan dan buah yang Ari sajikan di meja panjang depan rumahnya.

Usai puas mencicipi kacang tanah goreng, Septemdira Intan Sari MPd tak kuasa menahan penasarannya. Ia bertanya, “Ustad kacangnya bikin sendiri? Enak!” Ari pun mengiyakan.

Sebagian guru menikmati gule ubus khas Gresik. (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Bisa Jadi Guru

Di awal sambutannya, Ari mengajak bersyukur, “Allah menggerakkan langkah kita silaturahmi di sini. Semoga langkah kita dari rumah menjadi amal jariyah.”

Bapak tiga anak itu lantas mengenalkan rumah dan keluarganya. “Ini rumah kami sejak 2013. Di sini ada istri saya, Ratna Rahayu yang kacang gorengnya njenengan cicipi. Alhamdulillah bulan Ramadhan kemarin nekat pakai brand RR, sudah terjual 100 kilogram,” terangnya.

Kemudian ia mengungkapkan, ia juga tinggal bersama tiga anaknya. Ari bersyukur, anak sulungnya sebentar lagi lulus dari SMALB Bhayangkari 2. “Lalu melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Jurusan Teknik Informatika,” ujarnya.

Di rumahnya juga ada beragam flora dan fauna. Yakni dua kenari, dua kura-kura, dan tiga ikan bawal.

Ari pun menegaskan, “Tidak mudah jadi guru tapi kita bisa.” Ia lantas mengungkap dirinya sendiri sudah belasan tahun mengabdi menjadi guru.

“Sampai kapan jadi guru? Semua kehendak Allah. Semoga kita semakin kuat menjadi ustad dan ustadzah di SD Mugeb. Semua tergantung Allah dan usaha kita,” pesannya.

Dalam sambutannya, ia mengajak semuanya mulai dari titik nol. “Saya mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum. SD Mugeb besar karena kontribusi seluruh ustadz-ustadzah. Halalbihalal ini untuk men-charge semangat kita. Semoga semua dimudahkan,” ujarnya.

Ia lantas memberi bocoran menu ramah tamah di sesi siang itu. “Menunya makanan khas Gresik, gule ubus,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Ari memberi apresiasi buku berjudul Berani Tidak Disukai ke guru asisten Qoonita Rizka Syafana yang baru mendapat penghargaan atas perannya dalam pemajuan kebudayaan Kabupaten Gresik dari Bupati Gresik Akhmad Yani SE. (*)

Penulis Kaiisnawati Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version