Musyda IPM Trenggalek, Ini Pesan PDM

Musyda IPM Trenggalek
Peserta Musyda IPM Trenggalek di MBS 3 Pogalan. (Kamas/PWMU.CO)

PWMU.CO – Musyda IPM Trenggalek berlangsung di MBS 3 Ngulankulon Pogalan, Sabtu-Ahad (27-28/4/2024).

Musyda X Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Trenggalek dihadiri beberapa pengurus Pimpinan Wilayah IPM Jatim dipimpin Rahmad Solekan, Ketua Bidang Dakwah.

Juga pimpinan IPM Tulungagung dan Kediri, Bendahara PDM Imam Supandi, PDA, dan Ortom Tapak Suci, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Hizbul Wathan, dan Nasyiatul Aisyiyah, perwakilan PC IPM se Trenggalek, PR IPM.

Juga siswa siswi dari MIM Pucanganak, Tumpuk, Salamrejo, dan Suruh.

Ketua Umum PD IPM Trenggalek Astiti Amalia dalam sambutannya mengatakan, semula ragu-ragu akan melaksanakan Musyda karena banyak tugas kampus, motivasi teman-teman menurun, dan kondisi keuangan yang kurang baik.

”Tetapi atas pertolongan Allah, bantuan dari teman-teman, support dari para alumni IPM, dan motivasi dari para senior, akhirnya kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya dengan haru.

”Kepada seluruh jajaran Pimpinan Muhammadiyah Trenggalek, ayahanda, ibunda, kanda, yunda IRM IPM se Kabupaten Trenggalek kami sangat berterima kasih atas dukungan, support, untuk menjalankan roda kepemimpinan IPM pada periode kami,” katanya.

Dia mengakui, banyak kekurangan, program yang belum terlaksana. Tapi berkat dukungan semuanya akhirnya harus menuntaskan kepemimpinan.

”Kami sangat berterimakasih terhadap cabang, ranting, yang ghirahnya sangat luar biasa, dengan membawa nama IPM dengan agenda yang sangat banyak,” ujarnya.

Rahmad Solekan dalam sambutannya mengatakan, kami dalam berbagai acara mengunjungi akar rumput organisasi, berkolaborasi dengan berbagai elemen demi terwujudnya dakwah IPM.

Bendahara PDM Trenggalek Imam Supandi menyampaikan,”Saya ini bendahara PDM, nggak biasa sambutan, ngurusi uang. Lha Astiti kok gak minta dana ke saya, seharusnya Astiti ke rumah saya untuk konsultasi masalah keuangan, tapi malah saya harus memberi sambutan.”

”Tapi nggak apa-apa. Hari ini bapak-bapak PDM banyak agenda, jadi hanya saya yang bisa. Itupun setelah kegiatan dengan komunitas yang saya ikuti,” ujarnya.

Dia mengatakan bangga dengan kader IPM. ”Jangan berhenti, apalagi pensiun. Meskipun saya pensiunan tapi saya tidak pensiun bermuhammadiyah. Tidak ada pensiun dalam Muhammadiyah,” tandasnya.

Di akhir sambutannya dia langsung membuka Musya IPM Trenggalek.

Penulis Kamas Tontowi Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version