Demi Belajar ke Negeri Upin-Ipin, Siswa SD Muhammadiyah Ngaban Rela Bongkar Celengan

Demi Belajar ke Negeri Upin-Ipin, siswa SD Muhammadiyah 9 Ngaban, Tanggulangin, Sidoarjo, rela bongkar celengannya.
Demi Belajar ke Negeri Upin-Ipin: Al Kharezza Ahmad Raylis saat tampil English Story Telling di Islam Internasional School Malaysia. Dia menjadi salah satu peserta Study Immersion 2024. (Mahjunatul Amalah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Demi Belajar ke Negeri Upin-Ipin, siswa SD Muhammadiyah 9 Ngaban, Tanggulangin, Sidoarjo, rela bongkar celengannya.

Mimpi Al Kharezza Ahmad Raylis ke Malaysia akhirnya kesampaian. Siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 9 Ngaban itu menginjakkan kaki di Negeri Ringgit. Dia ikut  Student Immersion 2024 goes to Malaysia.

Reza, panggilan Al Kharezza, menjadi satu-satunya peserta dari sekolah tesebut. Total se-Sidoarjo ada 47 siswa dan 11 guru pendamping dari sembilan SD Muhammadiyah yang tergabung dalam Student Immersion 2024.

“Alhamdulillah tahun ini dari sekolah kami ada yang ikut berangkat meski hanya satu anak. Semoga berikutnya bisa lebih banyak yang ikut Student Immersion,” jelas Mahjunatul Amalah, Kepala SD Muhammadiyah 9 Ngaban, Tanggulangin, Sidoarjo.

Bu Jun, panggilan akrab Mahjunatul, ikut berangkat mendampingi ke negeri Upin Ipin itu.

Dalam program yang dimulai Selasa ( 22/4/24) sampai Jumat (26/4/24) tersebut, Reza unjuk kebolehan English Story Telling di Islam Internasional School Malaysia.

Di panggung yang didekor nuansa tradisional, Reza berkisah tentang seekor katak. Story telling berjudul So Frog ini pernah dia tampilkan saat ikut olimpiade di tanah air dan mendapatkan special award.

“Hari sebelumnya, ananda Reza tampil bersama tim vokal di Sekolah Sri Saremban Kuala Lumpur,” jelas Bu Jun.
Sebagai kepala sekolah sekaligus pendamping, dia berharap siswanya mendapatkan ilmu yang barakah dan pengalaman yang luar biasa dari Student Immersion 2024 ini.

Relakan Celengan

Menurut Reza, dia memang ingin sekali ke Malaysia. Bukan saja untuk menambah wawasan dan pengalaman, serta melatih kemandirian. Tapi juga dia penasaran melihat langsung negara pembuat Hot Wheels, mainan mobil-mobilan. Saking gandrungnya, sampai dia rajin bikin konten tentang Hot Wheels untuk diunggah di medsos.

“Saya juga mau beli Hot Wheels di sana buat nambah koleksi dan bikin konten,” ujar putra bungsu pasangan Raylis Sumitra dan Rahmadhanita “Nora” Noor Nahar itu

Demi mengikuti Student Immersion ini, Reza merelakan celengannya. “Iya, jadi Reza sudah rutin menabung sejak di bangku kelas 4. Lumayan lah bisa terkumpul 4 jutaan rupiah. Dilanjut kelas 5 tambah sejutaan lagi. Jadi, orang tua tinggal nambahi sedikit plus uang saku aja,” ujar mama Reza sembari tersenyum mengingat masa “perjuangan” itu.

Meski isi celengan ludes, Reza tak menyesal. Kegiatan Student Immersion ini menjadi pengalaman baru dan tak terlupakan bagi Reza. Juga menambah wawasannya. Dia bersyukur mendapat kesempatan berharga tersebut. Menambah deret pengalamannya. Reza pernah mewakili sekolah untuk lomba Matematika tingkat kabupaten hingga provinsi, olimpiade sekolah English Story Telling dan pertandingan Tapak Suci.

“Terakhir ikut Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Nasional SAC 2024, alhamdulillah juara 1 tanding kelas B putra SD kelas 5,” kata mama Reza yang dulu dikenal sebagai Ning Nora Rahmadhani, penyiar Pojok Kampung JTV. (*)

Penulis Nora Rahmadhani. Editor Darul Setiawan.

Exit mobile version