Generasi Stroberi Jadi Kajian Parenting di SD Muhammadiyah Ngaban

Peserta parenting SD Muhammadiyah 9 Ngaban Tanggulangin Sidoarjo. (Nora/PWMU.CO)

PWMU.CO – Generasi stroberi menjadi Kajian Parenting di SD Muhammadiyah Ngaban Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/5/2024).

Menghadirkan trainer parenting Indah S. Firdaus SS guru di Tulangan sebagai narasumber.

Acara yang digelar di mushala sekolah dihadiri bapak dan ibu wali murid kelas 1 sampai kelas 6.

Mereka antusias mengikuti kajian bertema Kiat agar Anak Kita Sukses Menghadapi Rintangan dan Bangkit dari Kegagalan itu.

Dalam uraiannya, Indah S. Firdaus menjelaskan generasi Z sekarang disebut Generasi Stroberi.

“Mereka itu cenderung lembek. Nggak bisa dapat tekanan. Dikit-dikit healing. Egois, cuma mentingin diri sendiri. Ngawang, kebanyakan main HP banyak mimpi minim aksi,” ujar Ustadzah Firda, sapaan akrabnya.

Sifat lain generasi stroberi ini, tambahnya, keras kepala, ngeyel, nggak nurut, susah dibilangin. Juga boros.

”Gampang buang uang karena nggak ngerasain hidup susah. Malas dan manja, nggak mau kerja keras cepat menyerah,” lanjut Firda.

Padahal, yang dibutuhkan itu adalah generasi yang tangguh. Ini sesuai dalam al-Quran surat Ibrahim ayat 24-26.


“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.”

Di akhir materi dibuka sesi tanya jawab. Bunda Novie wali murid dari ananda M. Agha Ratarian kelas 2 mengajukan pertanyaan “Bagaimana membentuk anak yang tangguh, apakah perlu dengan kekerasan dalam artian tegas dan disiplin? “

Ustadzah Firda memaparkan, “Intinya lihat situasi dan kondisi, perlu tegas buat yang sifatnya penting. Seperti misal anak perempuan harus memakai jilbab. Dan disiplin keras menerapkan shalat lima waktu. Belajar dan membantu orangtua di rumah dirutinkan tiap hari agar anak terbiasa melakukan dengan senang hati.”

Atas pertanyaan tersebut, Bunda Novie mendapat bingkisan dari panitia kajian.

“Bingkisan atau doorprize kami persiapkan buat peserta kajian yang mengajukan pertanyaan, biar mereka senang,” kata Trie Yuliastuti, Ketua Forkom SD Muhammadiyah 9 Ngaban Tanggulangin.

Penulis Nora Rahmadhani Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version