Empat Sekolah Muhammadiyah di Tulangan Paparkan Program Unggulan

Empat sekolah Muhammadiyah di Tulangan, Sidoarjo, paparkan program unggulan dalam Halalbihalal dan Triwulan, Sabtu (27/4/24)
Kepala SD Muhdelta Muhammad Zuhri MPd (pegang mic) saat memaparkan Program Sekolah (Sumardani/PWMU.CO)

PWMU.CO – Empat sekolah Muhammadiyah di Tulangan, Sidoarjo, paparkan program unggulan dalam Halalbihalal dan Triwulan, Sabtu (27/4/24).

Halalbihalal dan Triwulan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) digelar Majelis Dikdasmen-PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan.Kegiatan bertempat di Masjid Baiturrahman, Kompleks SD Kreatif Muhammadiyah 2 (Muda) Jalan Raya Kemantren, Tulangan, Sidoarjo.

Acara tersebut berisi paparan program unggulan dari empat AUM yang ada di PCM Tulangan, seperti SD Muhammadiyah 2 Tulangan, SMP Muhammadiyah 5 Tulangan, SD Muhammadiyah 8 Tulangan, dan SMA Muhammadiyah 3 Tulangan.

Kegiatan diikuti kepala sekolah dan seluruh guru dan karyawan. Masing-masing kepala sekolah menyampaikan capaian program, baik yang sudah berjalan maupun proyeksi program yang akan dijalankan.

Sekolah Inklusi

Paparan pertama dari Kepala SD Muda Widyaningrum SE. Dia menjelaskan, SD Muda mengikuti kegiatan program Student Immersion bersama Foskam SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo, dengan total 47 siswa yang berangkat ke Malaysia.

“Dari kunjungan tersebut, SD Muda mengadakan MoU dengan dua sekolah di Malaysia, yaitu Sri Saremban dan  Internasional Islamic School Malaysia (IISM),” terangnya.

Kedua, lanjut dia, pada tahun pelajaran ini SD Muda mengadakan munaqasyah tartil, tahfidh juz 29 dan 30 metode Ummi. “Kami juga MoU dengan Kemenag untuk kegiatan tahfidh agar siswa mendapatkan sertifikat,” imbuhnya.

Widyaningrum juga menyampaikan, jika saat ini SD Muda masih menerima siswa inklusi. Program ini menjadi nilai tambah bagi SD Muda untuk menarik minat orangtua, yang kesulitan menyekolahkan anaknya yang kebutuhan khusus.

“Sementara untuk PPDB TP 2024/2025 SD Muda telah memperoleh 95 siswa atau empat kelas bisa dicapai. Sedangkan untuk program inden TP 2025/2026 alhamdulillah sudah 58 siswa yang mendaftar,” jelasnya.

Paparan kedua oleh SMP Muhammadiyah 5 (Mulia). Karena Kepala SMP Mulia Anik Mujiati SPd MM berhalangan, maka diwakili Waka Humas Muhammad Arief MPd.

Muhammad Arief menyampaikan, SMP Mulia pada TP 2024/2025  menerima siswa inklusi. Maka diharapkan, SD-SD Muhammadiyah di bawah naungan Majelis Dikdasmen-PNF PCM Tulangan bisa membantu mempromosikan program ini.

Kedua, lanjutnya, SMP Mulia ada peningkatan pada program mengaji daurah tahfidh 30 hari. “Kami telah meluluskan 52 siswa dengan capaian beragam, dari 1-4 juz dengan penguji Ummi Foundation yang kerja sama dengan Kemenag Kabupaten Sidoarjo,” paparnya.

Sementara terkait PPDB, dia menyampaikan bahwa di SMP Mulia saat ini kuota tersisa satu kelas. “Kami juga menginformasikan, seluruh pembelajaran dan sistem manajemen di SMP telah terdigitalisasi,” jelasnya.

Daya Tarik Khusus

Paparan berlanjut pada SD Muhammadiyah 8 Tulangan (Muhdelta) Muhammad dengan kepala sekolah Saifuddin Zuhri MPd. Pada TP 2024/2025 sudah menuju tiga kelas. “Insyaallah yakin SD Muhdelta bisa mencapai tiga kelas dan program inden tapel 2025/2026 sudah mendaftar 40 siswa,” terangnya.

Kedua, lanjutnya, SD Muhdelta juga mempunyai program unggulan seperti  Kelas Santri dan Tahfidh Camp. Kedua program tersebut telah berjalan beberapa tahun lalu dan menjadi daya tarik khusus bagi orangtua di sekitar Tulangan,” kata dia.

Paparan keempat dari Hartatik SPd,  kepala SMA Muhammadiyah 3 Tulangan (Smamuga), yang menjelaskan dua programnya yaitu reguler dan Muhammadiyah Boarding School (MBS).

Menurutnya, program MBS di Smamuga melatih siswa mandiri dengan adanya tahfidh. “Para siswa MBS Smamuga minimal bacaan shalatnya bagus dan percaya diri ketika jadi Imam shalat,” ucapnya.

Terkait kemitraan, Smamuga menjalin kerja sama dengan Ummi Foundation, dengan tujuan memperdalam bacaan siswa saat mengaji. Metode Ummi di Smamuga telah berjalan dua tahun.

“Alhamdulillah, pada 23 Mei 2024 ada kegiatan wisuda kelas XII, sekaligus pengukuhan anak-anak yang telah lulus dan mendapatkan sertifikat dan dapat dipakai untuk mengajar al-Quran,” ungkapnya. (*)

Penulis Sumardani. Editor Darul Setiawan.

Exit mobile version