Santunan di LKSA Nurul Falah PRM Jalen, Santri Jadi Pelopor di Sekolah

Santunan di LKSA Nurul Falah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jalen Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi Jatim dilaksanakan Sabtu (11/5/2024).
Santunan di LKSA Nurul Falah PRM Jalen plus kultum dan makan bersama (Abdul Muntholib/PWMU.CO)

PWMU.CO – Santunan di LKSA Nurul Falah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jalen Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi Jatim dilaksanakan Sabtu (11/5/2024).

Santunan yang dilaksanakan pekan kedua setiap bulan itu dimulai setelah shalat isya berjamaah di hari Sabtu malam. Ketua LKSA Nurul Falah Zaenul Arifin menjelaskan, santunan ini merupakan pemberian uang saku sekaligus motivasi untuk tetap semangat dan rajin dalam belajar. Disamping itu ada juga pencerahan tausiyah agama.

“Saat ini LKSA Nurul Falah memiliki 20 anak asuh. Rinciannya tingkat SD 11 anak, SMP 4 anak, SMA/SMK 5 anak. Mereka terdiri dari anak yatim atau piatu, dan duafa. Diutamakan putra-putri dari warga Muhammadiyah sekitar lingkungan LKSA, tetapi ada empat anak yang bukan dari warga Muhammadiyah,” ujarnya.

LKSA Nurul Falah, lanjutnya, mencukupi kebutuhan sekolah anak-anak berupa alat tulis, sepatu, tas sekolah dan biaya pendidikannya. Dan sampai saat ini kemampuan kami baru bisa membatu biaya sekolah mulai dari SD sampai dengan SMA atau sederajat.

“Mohon doanya semoga kedepan kami diberi kemampuan untuk bisa membiayai pendidikan anak-anak asuh sampai ke jenjang perguruan tinggi,” ungkapnya.

Kultum dan Makan Bersama

Acara dikemas secara santai, tidak ada acara seremonial formal hanya wejangan agama atau kultum plus doa santuan, makan bersama selesai.

Kultum disampaikan oleh penasehat LKSA Nurul Falah H. Shohib Hashidiqi SH. Saat memulai tausiyahnya, baru mengucap salam sekitar jam 19.30 WIB tiba-tiba voltase listrik menurun. Lampu menjadi redup dan kultum terhenti sejenak beberapa menit. Setelah ditunggu tidak kunjung normal maka kultum dilanjutkan kembali.

“Saya mohon kalian semua bisa menjadi pelopor di sekolah masing-masing. Disamping pelopor akhlaq, juga pelopor kerajinan dan kedisiplinan. Untuk yang SMP dan SMA jangan sampai shalatnya bolong-bolong,” tutur H. Shohib.

Hingga kultum dan doa selesai lampu belum juga normal. Acara dilanjutkan dengan pembagian uang saku, dan makan bakso bersama hingga pukul 20.00 WIB. (*)

Penulis Abdul Muntholib. Editor Sugiran.

Exit mobile version