Buket Bumbu Saset Jadi Kreasi PRNA Sendangagung

Acara pelatihan membuat buket dari bahan bumbu sasetan oleh PRNA Sendangagung (10/5/2024) (Resti Anindyati/PWMU.CO)
Acara pelatihan membuat buket dari bahan bumbu sasetan oleh PRNA Sendangagung (10/5/2024) (Resti Anindyati/PWMU.CO)

PWMU.CO – Buket bumbu saset menjadi kreasi yang dihasilkan kader Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Bertempat di gedung PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Sendangagung Paciran Lamongan, Departemen Pendidikan dan Budaya PRNA Sendangagung menggelar acara pelatihan Membuat Buket dari Bumbu Saset pada Jumat (10/5/2024).

Acara tersebut diikuti oleh seluruh anggota NA Ranting Sendangagung Paciran Lamongan dengan mengundang instruktur adalah Hetti Eka Prasetiyawati yang merupakan owner Rumah Kreasi.

Ketua PRNA Sendangagung, Resti Anindyati Sgz mengatakan, pelatihan membuat buket ini bertujuan untuk menggali potensi anggota NA ranting Sendangagung.

“Di samping itu juga dalam rangka seleksi lomba buket yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Paciran yaitu lomba buket berbahan bumbu sasetan,” katanya.

Dia menambahkan, dalam pelatihan ini setiap peserta harus menyiapkan bahan dan peralatan di antaranya bumbu sasetan, tusuk sate, solasi, lem tembak, gunting, gabus, dan kardus. Sedangkan pita dan kertas buket sudah disediakan oleh panitia.

Dia memaparkan, adapun prosedur membuat buket bumbu saset adalah, mula-mula gabus disiapkan dengan ukuran tertentu, setelah itu tusuk sate dibalur lem tembak kemudian bumbu saset ditempelkan satu demi satu sampai tusuk sate habis.

“Langkah berikutnya tancapkan tusuk sate ke permukaan gabus dengan ditata sedemikian rupa, lalu siapkan kertas buket sebagai sandaran dan dibentuk sesuai yang diinginkan. Terakhir lilitkan pita pada gabus yang sudah terbungkus oleh kertas buket di bagian bawah,” jelasnya.

Owner rumah kreasi yang juga Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan di PCA Paciran Lamongan, Hetti Eka Prasetiyawati mengaku, membuat buket perlu ketelatenan dan kesabaran.

“Butuh inovasi, kreasi dan tidak harus berbahan mahal. Bahan apapun bisa dibuat untuk buket tergantung kreativitas masing-masing, kerapian dan keindahan adalah hal yang diutamakan,” jelasnya.

Dia memberikan saran, untuk merefresh wawasan tentang perbuketan sangat diperlukan agar menemukan referensi model buket kekinian.

“Sampai saat ini buket masih punya daya tarik dan menjadi istimewa ketika ada acara-acara istimewa seperti pernikahan, kenaikan kelas, kenaikan jabatan, wisuda, ulang tahun, dan lain-lain,” lanjutnya.

Ketua Departemen Pendidikan dan Budaya PRNA Sendangagung, Ririn Maf’ula mengaku senang melihat antusias dan semangat para yunda NA untuk mengikuti kegiatan ini, bahkan ada yang membawa anak.

Acara dimulai pukul 13.30 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Pelatihan tersebut juga sebagai ajang seleksi untuk memilih dua kandidat yang akan mewakili PRNA Sendangagung dalam mengikuti lomba membuat buket berbahan bumbu saset, yang diadakan oleh PCNA Paciran pada Jumat (17/5/2024) mendatang. (*)

Penulis Sri Asian Editor Nely Izzatul

Exit mobile version