Menunggu 13 Tahun, Senior Aisyiyah Sendangagung Akhirnya Berangkat Haji

Menunggu 13 Tahun, Senior Aisyiyah Sendangagung Akhirnya Berangkat Haji. Ahmad Fadlolin dan Baiah berfoto bersama putrinya Qurotu Aini (12/5/2024) (Sri Asian/PWMU.CO)
Menunggu 13 Tahun, Senior Aisyiyah Sendangagung Akhirnya Berangkat Haji. Ahmad Fadlolin dan Baiah berfoto bersama putrinya Qurotu Aini (12/5/2024) (Sri Asian/PWMU.CO)

PWMU.CO – Menunggu 13 tahun, senior Aisyiyah Ranting Sendangagung Paciran Lamongan, Bai’ah berangkat haji ke tanah suci Makkah Al Mukaromah pada Ahad (12/5/2024).

Dia berangkat bersama suaminya yaitu Ahmad Fadlolin yang saat ini masih aktif mengajar di Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur.

Fadlolin mengatakan, Alhamdulillah setelah menunggu selama 13 tahun akhirnya ditakdirkan oleh Allah SWT berkunjung ke tanah suci.

Dua hari sebelum berangkat, tepatnya pada Jumat (10/5/2024), keluarga mengadakan tasyakuran dengan mengundang jamaah ngaji ibu-ibu Aisyiyah yang bertempat di Mushala Al Abror yang merupakan musholla milik keluarga Bai’ah.

Dalam sambutannya, Fadlolin memohon maaf atas semua khilaf dirinya maupun istrinya selama ini, dan mohon doa agar diberi kesehatan yang prima agar lancar menjalankan ritual haji dan umrah selama di tanah suci.

“Harapan kami tentu saja semoga menjadi haji yang mabrur, karena kata Rasulullah Hajjul mabruuru laisa lahu jazaaun illal jannah Haji yang mabrur tak lain pahalanya adalah surga,” ucapnya.

Dia mengatakan, haji itu adalah panggilan, bukan karena banyak harta. “Karena itu jika seseorang sudah dipanggil untuk berhaji, maka ada banyak jalannya termasuk datangnya rejeki yang tidak disangka-sangka,” katanya.

Oleh sebab itu, dia memotivasi ibu-ibu Aisyiyah agar tetap optimis dan terus berdoa supaya diberi kesempatan untuk ke tanah suci. “Entah itu umrah atau haji karena jika Allah SWT berkehendak pasti terjadi,” ucapnya memberi semangat kepada yang hadir di acara.

Kemudian Fadlolin berharap, selama dia di tanah suci agar Mushalla Al Abror ini tetap hidup dengan ramai jamaah di setiap waktu shalat seperti biasanya, walaupun dia tidak menjadi imam shalat.

Kemudian, dia mengingatkan hendaklah kita saling memaafkan karena kesalahan dengan manusia harus diselesaikan dengan manusia.

“Kami memohon sekali lagi doa yang tulus dari para jamaah agar dimudahkan semua kegiatan di tanah suci mengingat usia yang sudah senja,” ujar bapak dari lima anak dan lima cucu ini.

Menurut jadwal, Ahmad Fadlolin dan istrinya berangkat menuju Makkah melalui Embarkasi Juanda Surabaya pada Senin sore (13/5/2024). (*)

Penulis Sri Asian Editor Nely Izzatul

Exit mobile version