Sambutan Kiai yang Getarkan Jiwa Wisudawan

Sambutan Kiai
KH M. Dawam Saleh (Gondo/PWMU.CO)

PWMU.CO –  Sambutan Kiai Dawam menggetarkan jiwa para wisudawam di acara wisuda SMP Muhamamdiyah 12 Sendangagung Paciran Lamongan di halaman sekolah, Ahad (19/5/2024).

Drs KH Muhammad Dawam Saleh adalah Pemimpin Pondok Pesantren al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur. Akrab disapa Kiai Dawam.

Sambutan Kiai Dawam di acara wisuda dihadiri kurang lebih 1000 hadirin berjalan lancar sesuai mata acara yang telah direncanakan.

Pesan dan doa Kiai Dawam diletakkan di ujung acara suapaya kegiatan ini ditutup dengan siraman rohani untuk para santri dan orangtuanya.

Berikut sebagian kutipan sambutan Kiai Dawam. Anak-anak dalam wisuda ini saya sebenarnya menangis. Menangis karena saya takut kalau anak-anak ini nanti menjadi anak-anak yang tidak berhasil. Menjadi anak-anak yang nakal, menjadi anak-anak yang tidak berilmu,” tutur kiai mengawali pesannya.

Doa saya setiap saat, pertama anak-anak ini nanti menjadi anak yang saleh-salehah. Itu doa sudah ada setiap pagi di kuliah Subuh, saya beri keterangan apa saleh-salehah itu.

Kedua, menjadi orang yang berilmu alim-alimah. Ketiga anak-anak nanti menjadi orang yang nafi’-nafi’ah bermanfaat hidupnya.

Kemudian yang keempat, menjadi orang yang najih-najihah orang yang sukses hidupnya.

Kelima, menjadi orang yang mutaqaddim-mutaqaddimah, orang yang maju.

Maka saya nangis, setiap ada perpisahan begini. Saya nangis, nangis apa? Takut kalau kamu menjadi anak yang kebalikan doa saya.

Maka perhatikan pesan saya  ini, cintailah tiga hal. Cintailah ilmu, cintailah kerja, cintailah ibadah. Dunia akan datang dengan sendiri kepadamu.

Dunia itu harta, jabatan, akan datang dengan sendirinya. Dan jangan sekali-kali yang kamu kejar, yang kamu buru itu bayaran, harta, jabatan jangan! Karena sumber daripada segala kesalahan manusia itu kalau mengejar jabatan, mengejar harta dan itu menjadi tujuan salah.

Inilah yang saya harapkan dari anak-anak ku.

Di akhir sambutan, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Kiai Dawam menutupnya dengan doa.

Penulis Gondo Waloyo  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version